RIANI FITRA FEBRIANI (2025) ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SUNGAI PINANG OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DI KABUPATEN KUANTAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM.

Preview	Text (BAB GABUNGAN) SKRIPSI RIANI FITRA FEBRIANI - Febriani Fitra.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (BAB HASIL) BAB V - Febriani Fitra.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 2025. Download (551kB)
Preview	Text (PERNYATAAN) pernyatan upload - Febriani Fitra.pdf - Published Version Download (521kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SUNGAI PINANG OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI OLEH : RIANI FITRA FEBRIANI NIM. 12070526180 Strategi pengembangan objek wisata pemandian air panas sungai pinang masih belum optimal karena masih terdapat beberapa permasalahan terutama dalam akses jalan, fasilitas sarana kebersihan, serta minimnya dukungan promosi terhadap wisata tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan objek wisata pemandian air panas di desa sungai pinang kabupaten kuantan singingi serta untuk mengetahui faktor penghambat strategi pengembangan objeik wisata pemandian air panas di desa sungai pinang kabupaten kuantan singingi. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Objek Wisata Pemandian Air Panas Sungai Pinang memiliki daya tarik unik berupa air panas alami yang diyakini berkhasiat untuk kesehatan, serta nilai sejarah dan budaya seperti cerita rakyat dan peninggalan Kesultanan Kuantan abad ke-15, menjadikannya berpotensi sebagai destinasi wisata edukatif dan budaya. Pemerintah daerah telah melakukan beberapa langkah seperti pembangunan infrastruktur dasar, pelatihan masyarakat, dan promosi melalui media sosial, namun pengelolaan masih bersifat tradisional dan belum ditopang oleh kelembagaan yang kuat seperti Pokdarwis atau koperasi pariwisata. Partisipasi masyarakat masih terbatas pada pemeliharaan fisik kawasan, dan tantangan seperti minimnya dana, kemitraan strategis, serta infrastruktur yang belum memadai masih menghambat pengembangan optimal. Oleh karena itu, disarankan agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata lebih proaktif dalam meningkatkan fasilitas dasar seperti toilet, akses jalan, dan tempat duduk, serta membentuk kelembagaan pariwisata seperti Pokdarwis dan koperasi untuk pengelolaan yang lebih profesional dan partisipatif guna mendorong keberlanjutan dan daya saing destinasi. Kata Kunci : Analisis; Strategi; Wisata

Actions (login required)

View Item