YAYANG FEBIOLA PUTRI (2025) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP FENOMENA TERJADINYA PEMBATALAN PERTUNANGAN (Studi Kasus Desa Petalongan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM.
|
Text (BAB GABUNGAN)
SKRIPSI YAYANG FEBIOLA PUTRI - Yayang Febiola.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
|
Text (BAB HASIL)
BAB IV - Yayang Febiola.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (PERNYATAAN)
pernyataan upload - Yayang Febiola.pdf - Published Version Download (561kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Yayang Febiola Putri (2025) : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Fenomena Terjadinya Pembatalan Petunangan (Studi kasus Desa Petalongan Kecamatan Keritang kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus pembatalan pertunangan yang terjadi di masyarakat, yang tidak hanya berdampak pada hubungan personal kedua calon mempelai, tetapi juga memunculkan persoalan moral, sosial, dan hukum dalam lingkungan sekitar. Pertunangan dalam Islam (khitbah) merupakan janji atau komitmen awal sebelum pernikahan, namun tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat layaknya akad nikah, sehingga secara syar‘i pembatalan masih dimungkinkan dengan alasan yang dibenarkan. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama, untuk mengetahui sebabsebab terjadinya pembatalan pertunangan di Desa Petalongan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir. Kedua, untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap fenomena pembatalan pertunangan yang terjadi di masyarakat tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan menggunakan metode studi kasus. Informan penelitian terdiri dari tokoh agama, tokoh adat, masyarakat yang mengalami pembatalan pertunangan, serta pihak keluarga dari kedua belah pihak yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, yang dianalisis berdasarkan perspektif hukum Islam dan teori maqashid al-syari‘ah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pembatalan pertunangan di Desa Petalongan umumnya terjadi karena kurangnya komunikasi, adanya orang ketiga, bertambahnya mahar, terhalang restu orang tua dan alasan ekonomi. Dalam pandangan hukum Islam, pembatalan pertunangan diperbolehkan selama terdapat alasan yang kuat (maslahah) dan dilakukan dengan cara yang baik tanpa merugikan pihak lain secara berlebihan. Islam mengajarkan agar proses pembatalan dilakukan dengan mempertimbangkan etika, menjaga kehormatan, dan menghindari kerusakan (mafsadah) yang lebih besar. Kata Kunci : Pembatalan Pertunangan, Hukum Islam, Fiqih Munakahat
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | 297 Islam > 297.27 Islam dan Ilmu-Ilmu Sosial | ||||||||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) | ||||||||||||
| Depositing User: | Mr. Supliadi | ||||||||||||
| Date Deposited: | 25 Jul 2025 06:19 | ||||||||||||
| Last Modified: | 25 Jul 2025 06:19 | ||||||||||||
| URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/91214 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
