Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

MENGKONSUMSI MAKANAN YANG DIBELI SEBELUM KEPASTIAN HARGA DAN PEMBAYARAN MENURUT IMAM AL-NAWAWI DAN IMAM IBNU TAIMIYAH

ASHARI LUBIS, - (2025) MENGKONSUMSI MAKANAN YANG DIBELI SEBELUM KEPASTIAN HARGA DAN PEMBAYARAN MENURUT IMAM AL-NAWAWI DAN IMAM IBNU TAIMIYAH. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text (BAB GABUNGAN)
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB HASIL - Ashari Lubis.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB HASIL)
PERNYTAAN PUBLIKASI - Ashari Lubis.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (340kB)
[img]
Preview
Text (SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI)
BAB HASIL - Ashari Lubis.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK ASHARI LUBIS : Mengkonsumsi Makanan yang Dibeli Sebelum Kepastian Harga dan Pembayaran Menurut Imam al-Nawawi dan Imam Ibnu Taimiyah Penelitian ini membahas perbedaan pendapat antara Imam al-Nawawi dan Imam Ibnu Taimiyah mengenai hukum mengonsumsi makanan yang dibeli sebelum adanya kepastian harga dan pembayaran. Praktik ini sering ditemukan dalam kehidupan masyarakat seperti makan dulu bayar belakangan, namun dari sisi fikih, memunculkan persoalan hukum karena menyangkut kejelasan akad. Permasalahan penelitian ini dirumuskan dalam tiga hal: bagaimana pendapat masing-masing ulama, apa dasar dalil yang digunakan, dan bagaimana analisis perbandingan fiqih terhadap pandangan keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan argumentasi Imam al-Nawawi dan Ibnu Taimiyah beserta dalilnya mengenai hukum mengonsumsi makanan yang belum jelas harga dan pembayarannya, serta untuk memahami perbandingan hukum dari kedua pandangan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka dengan pendekatan fiqih muqāran. Sumber data primer diperoleh dari kitab Raudhah Al-Thalibin karya Imam al-Nawawi dan Nazariyyat al-‘Aqd karya Ibnu Taimiyah, sedangkan data sekunder dan tersier diperoleh dari buku, artikel, jurnal, dan kamus yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam al-Nawawi melarang praktik tersebut karena termasuk akad gharar, sedangkan Imam Ibnu Taimiyah membolehkannya jika berdasarkan kebiasaan (‗urf) yang tidak menimbulkan kerugian. Analisa perbandingan menunjukkan bahwa Imam al-Nawawi menekankan kejelasan akad, sementara Imam Ibnu Taimiyah lebih mempertimbangkan aspek keadilan dan kemaslahatan. Kata Kunci: Gharar, Jual Beli, Imam al-Nawawi, Ibnu Taimiyah,, ‘Urf

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorZULFAHMI BUSTAMI, -2001017101zulfahmibustami@uin-suska.ac.id
Thesis advisorAHMAD HAMDALAH, -2029078601ahmad.hamdalah@uin-suska.ac.id
Subjects: 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: Ms. Hidayani
Date Deposited: 20 Jul 2025 13:42
Last Modified: 20 Jul 2025 13:42
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/90901

Actions (login required)

View Item View Item