NURHADI IHSAN WIJAYA, - (2025) ANALISIS RASIO KEMANDIRIAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR PERSPEKTIF EKONOMI SYARI’AH. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text (BAB GABUNGAN) SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB HASIL - Ihsan Wijaya.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (BAB HASIL) BAB HASIL - Ihsan Wijaya.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (508kB)
Preview	Text (SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI) Pernyataan Publikasi - Ihsan Wijaya.pdf - Published Version Download (360kB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini berada pada masa transisi dari negara berkembang menuju ke negara maju (Indonesia Emas) yang dituangkan dalam RJPN 2025-2045, daerah otonomi diharapkan mampu atau mandiri dalam membiayai kegiatan pemerintah daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio kemandirian keuangan daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pematangsiantar selama periode 2020–2023, ditinjau dari perspektif ekonomi syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi dokumentasi laporan keuangan daerah dan wawancara mendalam dengan pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Karena dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif maka peneliti menggunakan informan dalam penentuan subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio kemandirian Kota Pematangsiantar masih tergolong sangat rendah yaitu tahun 2020 (15,73%), 2021 (14,31%), 2022 (16,42%), dan 2023 (14,71%), rasio kemandirian tersebut berada pada kategori instruktif. Strategi peningkatan PAD yang diterapkan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kota Pematangsiantar cenderung fokus pada intensifikasi melalui pemanfaatan aset daerah, penyesuaian tarif PBB dan BPHTB di karenakan strategis nya kondisi daerah yang dapat menghubungkan Kota Pematangsiantar kepada kota-kota pariwisata lain nya, serta integrasi teknologi seperti tapping box dan e-payment untuk efisiensi pemungutan pajak. Dalam Perspektifekonomi syariah, Pemerintahan Kota Pematangsiantar telah berupaya akuntabilitas, adil, dan transparansi dengan cara membuat website SISADA (Sistem Informasi Satu Data) yang dapat di akses oleh seluruh masyarakat, Sumber Pendapatan asli daerah yang sesuai Syari’ah juga belum dapat di terapkan dikarenakan peraturan daerah yang belum ada serta masyarakat yang masih minim literasi akan pengelolaan keuangan daerah berdasar kan kaidah Islam.

Actions (login required)

View Item