LATIFAH, - (2025) KONSEP ETIKA LINGKUNGAN MENURUT EMIL SALIM DAN SEYYED HOSSEIN NASR. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text (Bab Gabungan)
GABUNGAN KECUALI BAB HASIL - LATIFAH Aqidah dan Filsafat Islam S1.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (Hasil)
BAB HASIL - LATIFAH Aqidah dan Filsafat Islam S1.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
||
|
Text (Pernyataan)
persetujuan publikasi - LATIFAH Aqidah dan Filsafat Islam S1 (1).pdf - Published Version Download (238kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang konsep etika lingkungan menurut Emil Salim dan Seyyed Hossein Nasr. Mereka adalah dua tokoh yang sama-sama mengangkat masalah lingkungan dengan perspektif berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bagaimana konsep etika lingkungan menurut Emil Salim dan Seyyed Hossein Nasr. Dalam penelitian ini, digunakan berbagai bahan kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara penerapan etika lingkungan dalam praktik dan kebijakan, agar dapat menangani tantangan lingkungan saat ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapatnya persamaan dan perbedaan antara kedua tokoh tersebut. Mereka sama-sama menekankan pentingnya keseimbangan antara manusia dan lingungan. Dengan latar belakang yang berbeda, Emil merupakan seorang ahli ekonomi, politik dan pemikir Indonesia yang memiliki dampak besar dalam pengelolaan lingkungan. Dalam hal tersebut Emil Salim menyatakan bahwa Masalah lingkungan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang sering diakibatkan oleh kemiskinan yang memaksa masyarakat untuk merusak lingkungan. Rendahnya pendapatan masyarakat, minimnya peluang kerja, tingkat pendidikan yang masih rendah, sehingga berkontribusi pada pengurasan sumber daya alam untuk menghasilkan pendapatan demi kelangsungan hidup. Ia menekankan tindakan yang berlandaskan tanggung jawab pentingnya moral dan peranan manusia dalam mengelola lingkungan dengan mengembangkan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan latar belakang Seyyed dikenal dengan pemikirannya di bidang filsafat dan tasawuf. Adapun menurut Seyyed Hossein Nasr alam semesta merupakan manifestasi dari sifat-sifat Ilahi, sehingga ia menekankan nilai-nilai spiritual untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan mengedepankan nilai-nilai spiritual, manusia dapat lebih mudah membedakan antara perbuatan yang baik dan buruk. Nasr menjelaskan bahwa masalah spiritual adalah isu yang sangat berpengaruh bagi manusia. Menurut Seyyed Hossein Nasr, masalah lingkungan yang terjadi sekarang disebabkan oleh pemikiran yang menganggap manusia sebagai pusat dari segala sesuatu, yang dikenal sebagai antroposentrisme. Oleh sebab itu, jalan keluar dari masalah ling kungan ini, didasarkan pada ajaran Islam yang berkaitan dengan hakikat manusia sebagai khalifah di dunia serta sebagai makhluk yang memiliki hubungan dengan Tuhan. Kata Kunci: Emil Salim, Seyyed Hossein Nasr, Etika Lingkungan, Spiritual
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | 297 Islam | ||||||||||||
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat | ||||||||||||
| Depositing User: | Mr. doni s | ||||||||||||
| Date Deposited: | 17 Jul 2025 03:50 | ||||||||||||
| Last Modified: | 17 Jul 2025 03:50 | ||||||||||||
| URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/90338 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
