Suci Handayani (2014) ANALISA PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG DIBOLEHKANNYA NIKAH KEMBALI BAGI SUAMI ISTERI YANG BERMULA’ANAH KARENA SUAMI DUSTA. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (215kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (105kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (163kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (44kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (24kB) | Preview |
Abstract
Skripsi yang berjudul “ Analisa pendapat Imam Abu Hanifah tentang dibolehkannya nikah kembali bagi suami istri yang bermula’anah karena suami dusta”. Ini ditulis berdasarkan latar belakang bahwa Islam telah mensyari’atkan li’an, mengatur tata cara li’an dan menjelaskan akibat hukum li’an. Namun dalam persoalan suami yang dusta dalam meli’an istrinya apakah suami boleh menikah kembali dengan mantan istrinya atau tidak, masih terjadi perbedaan pendapat. Dengan demikian dalam skripsi ini penulis menelusuri dan menganalisa bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah tentang dibolehkannya nikah kembali bagi suami istri yang bermula’anah karena suami dusta dan kenapa Imam Abu Hanifah membolehkan nikah kembali bagi suami istri yang bermula’anah karena suami dusta. Adapun tujuan dari penelitian ini penulis maksudkan adalah untuk mengetahui pendapat dan metode istinbath hukum Imam Abu Hanifah tentang dibolehkannya nikah kembali bagi suami istri yang bermula’anah karena suami dusta. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan kitab al-Mabsuth sebagai rujukan primer. Sedangkan bahan sekunder dalam tulisan ini adalah sejumlah literatur yang ada dalam kaitannya dengan penelitian ini seperti kitab Bada’i al-Shona’i fi Tartibi al-Syara’i karangan Abu Bakri Ibnu Mas’ud al-Kasani al-Hanafi, kitab al-Ahwal alSyakhsiyah karangan Muhammad Abu Zahrah, kitab al-Fiqh ‘Ala alMadzahibil Arba’ah karangan Abdurrahman al-jaziri, serta literatur lainnya. Adapun metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis conten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Imam Abu Hanifah apabila terjadi li’an antara suami istri maka haram berkumpul kembali untuk selamalamanya dan apabila suami telah mengaku dusta maka ia dijatuhi hukuman dera dan batallah hukum li’annya, maka boleh berkumpul kembali menjadi suami istri dengan akad nikah baru. Sedangkan metode istinbath yang digunakan Imam Abu Hanifah dalam menetapkan bolehnya nikah kembali tersebut adalah berdasarkan al-Qur’an. Dengan memperhatikan pendapat dan metode yang digunakan Imam Abu Hanifah, maka penulis kurang setuju dengan pendapat Imam Abu Hanifah, karena hadits Nabi telah menentukan bahwa suami istri yang bermula’anah tidak bisa bertemu lagi untuk selama-lamanya sehingga tidak ada jalan untuk bersatu lagi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | Feni Marti Adhenova |
Date Deposited: | 17 Nov 2016 07:37 |
Last Modified: | 17 Nov 2016 07:37 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/8937 |
Actions (login required)
View Item |