Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS ASEAN-CINA BAGI BISNIS USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KOTA PEKANBARU

Rio Paroman Siregar (2014) DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS ASEAN-CINA BAGI BISNIS USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KOTA PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (52kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (64kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (15kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (78kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (9kB) | Preview
[img]
Preview
Text
EM.pdf

Download (6kB) | Preview

Abstract

Stabilitas ekonomi yang baik didukung oleh langkah-langkah penguatan dalam sektor keuangan yang mendorong kegiatan ekonomi. Hal ini misalnya pada sektor industri dalam memproduksi barang, ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mereka. Sebaliknya jika tidak ada dukungan dari sektor keuangan, industri domestik tersebut akan terhambat dalam melakukan produksi barang.Penyebab industri-industri di Indonesia tidak mampu bersaing dengan China, yaitu terkait sumber daya dan tenaga kerja yang mayoritas (60 persennya) masih berpendidikan level SD ke bawah. Kondisi ini tentu saja sangat mempengaruhi kualitas kerja dan produktivitas tenaga kerja Indonesia. Soal lain yang juga tak kalah penting adalah terkait penegakan dan juga kepastian hukum masalah yang satu ini memang sangat sulit untuk didapatkan solusinya, apalagi setelah munculnya ASEAN China Free Trade Area (ACFTA). Penelitian yang penulis teliti ini menetapkan, masalah pokok yaitu tentang Upaya dalam mengantisipasi pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) Terhadap Kelangsungan Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pekanbaru dan Dampak terbentuknya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China bagi bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam peneltian ini dilihat dari sudut jenisnya tergolong kedalam jenis penelitian Sosiologis Empiris yaitu Penelitian, Sedangkan jika dilihat dari sudut sifatnya, maka penelitian ini bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Upaya dalam mengantisipasi pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) Terhadap Kelangsungan Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pekanbaru, Langkah pemberdayaan yang penting adalah membuka kesempatan berusaha, dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia UMKM, terutama pada jiwa kewirausahaannya. Perluasan kesempatan berusaha bagi UMKM diwujudkan dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui upaya bersama pemerintah pusat dan daerah untuk Menyederhanakan proses perizinan usaha serta menyediakan adanya kepastian lokasi usaha, Mengurangi biaya transaksi, terutama menghapus biaya-biaya pungutan praktek usaha yang curang DAN Memantau dan memperbaiki regulasi dan kebijakan baik sektoral maupun daerah yang menghambat perkembangan UMKM. Dampak terbentuknya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China bagi bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pekanbaru, Apabila melihat data perkembangan ekspor dan impor Kota pekanbaru dalam lima tahun terakhir mulai dari tahun 2007 hingga 2011 mengalami penurunan. Pada tahun 2009 perkembangan ekspor Kota Pekanbaru 0,08 %, sedangkan pada tahun 2010 naik menjadi 170,55 %. Sebagaimana diketahui pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) dimulai tahun 2010, melihat perkembangan ekspor Kota Pekanbaru setelah pemberlakuan ACFTA 2010 mengalami penurunan ekspor menjadi 18,73 %. Impor Kota Pekanbaru yang mana tahun 2009 sebesar -0,19 %, ketika tahun 2010 impor Kota Pekanbaru naik menjadi 63,38 %. Namun setelah pemberlakuan ACFTA mengalami penurunan impor di tahun 2011 sebesar 25,42 %. Pada tahun 2010 perkembangan ekspor lebih besar dari pada perkembangan impor. Perkembangan jumlah ekspor sebesar 170,55 % sedangkan jumlah impor 63,38 %. Namun setelah pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) perkembangan jumlah impor lebih besar dibandingkan jumlah ekspor. Adapun impor sebesar 25,42 % sedangkan ekspor sebesar 18,73 %. Melihat perkembangan ekspor dan impor Kota Pekanbaru, bahwasannya sejak pemberlakuan ACFTA 1 Januari 2010 sangat berdampak terhadap perkembangan ekspor dan impor di wilayah Kota Pekanbaru. Semakin banyaknya barang-barang dari China yang masuk sehingga mengakibatkan impor lebih besar dari pada ekspor

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Feni Marti Adhenova
Date Deposited: 17 Nov 2016 04:40
Last Modified: 17 Nov 2016 04:40
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/8926

Actions (login required)

View Item View Item