KHALID BIN NAYAN, - (2025) KONSEP PENGHARAMAN POLIANDRI DALAM HUKUM KELUARGA ISLAM: ANALISIS MAQASIDUS SYARIAH. Disertasi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text (BAB GABUNGAN)
TANPA BAB HASIL - Khalid bin nayan.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (BAB HASIL)
BAB HASIL - Khalid bin nayan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text (SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI)
SURAT PERNYATAAN - Khalid bin nayan.pdf - Published Version Download (394kB) | Preview |
Abstract
Isu poliandri dalam hukum keluarga Islam adalah masalah kompleks yang senantiasa dikaitkan dengan kesetaraan gender. Praktik poliandri terjadi karena adanya masalah kebijakan terhadap kasus-kasus kontemporer, pengharaman poliandri dan upaya penegakan hukum juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam konteks terjadinya poliandri. Penelitian ini membahas tentang konsep pengharaman poliandri dalam hukum keluarga Islam melalui analisis Maqasidus Syariah. Penelitian ini menginvestigasi tantangan kontemporer dalam konteks pengharaman poliandri serta kebutuhan untuk memahami kembali prinsip-prinsip syariah yang mendasari pembaharuan hukum keluarga Islam agar relevan dengan konteks zaman modern. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah poliandri dalam Islam dengan merujuk pada kerangka konseptual Maqasidus Syariah dan mengidentifikasi solusi yang sesuai dengan konteks zaman sekarang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis literatur, termasuk teks-teks klasik dan kontemporer tentang hukum Islam, serta studi komparatif terhadap pendekatan hukum keluarga di berbagai negara Muslim dan non-Muslim. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa praktik poliandri, di mana seorang wanita memiliki beberapa suami secara bersamaan, secara tegas dilarang dalam Islam berdasarkan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Dalam analisis saintis, praktik poliandri cenderung menciptakan ketidaksetaraan, konflik, dan ketidakpastian dalam hubungan, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan. Sementara itu, rekonstruksi dari perspektif Maqasidus Syariah menunjukkan bahwa poliandri bertentangan dengan tujuan-tujuan utama syariah, seperti melindungi agama, jiwa, harta, keturunan, dan akal. Dengan demikian, penanganan poliandri perlu memperhatikan aspek-aspek ini serta konteks sosial untuk memastikan keadilan dan kesejahteraan masyarakat terjaga.
| Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
| Divisions: | Program Pascasarjana > S3 > Hukum Keluarga | ||||||||||||
| Depositing User: | Mr Eko Syahputra | ||||||||||||
| Date Deposited: | 02 Jul 2025 05:24 | ||||||||||||
| Last Modified: | 02 Jul 2025 05:24 | ||||||||||||
| URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/89200 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
