RINDANI MURDI, - (2025) PENGHENTIAN TINDAKAN MEDIS TERHADAP PASIEN PADA FASE AKHIR DALAM KONTEKS TINDAK PIDANA DITINJAU DARI KONSEP EUTHANASIA PASIF. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI FUL KECUALI BAB IV RINDANI MURDI - Rindani Murdi.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
SKRIPSI BAB IV RINDANI MURDI - Rindani Murdi.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (924kB) |
||
|
Text
persetujuan publikasi - Anjar Ayudilla kurnia.pdf - Published Version Download (905kB) | Preview |
Abstract
"ABSTRAK Rindani Murdi (2025) : Penghentian Tindakan Medis Terhadap Pasien Pada Fase Akhir Dalam Konteks Tindak Pidana Ditinjau Dari Konsep Euthanasia Pasif Kajian ini didasari atas fakta banyaknya praktik penghentian tindakan medis yang diindikasi sebagai bentuk dari euthanasia pasif. Praktik penghentian tindakan medis ini sering terjadi diantara 87,17 % dari total penyebab kematian di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit tidak menular khususnya pada pasien fase akhir. Sedangkan system hukum Indonesia saat ini tidak mengenal dan mengatur istilah euthanasia secara jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penghentian tindakan medis terhadap pasien fase akhir dalam konteks tindak pidana, dan konsep euthanasia pasif, serta mengetahui bagaimana kepastian perlindungan hukum bagi tenaga medis, dan praktik penghentian tindakan medis terhadap pasien fase akhir. Penelitian ini merupakan jenis penelitian normative yuridis yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, dan konseptual. Pengumpulan data menggunakan metode studi kepustakaan, dengan cara menganalisis kualitatif bahan hukum primer berupa Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan konsep euthanasia, bahan hukum sekunder berupa buku-buku maupun literatur terkait hukum pidana, euthanasia dan hukum kesehatan, bahan hukum tersier berupa kamus hukum, dan pedoman kode etik, kemudian untuk penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode deduktif. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa penghentian terapi yang tidak lagi bermanfaat (futile) pada pasien terminal termasuk dalam euthanasia pasif, karena membiarkan kematian alami tanpa tindakan aktif. Meskipun belum diatur secara tegas, tindakan ini berpotensi dikriminalisasi melalui Pasal 344 KUHP. Padahal, dalam etika medis dan hukum modern, tindakan ini bagian dari penghormatan hak dan martabat pasien, sehingga memerlukan pengaturan hukum khusus agar tidak serta merta dipidana. Perlindungan hukum bagi tenaga medis saat ini masih bersifat administratif dan etik, belum menyentuh aspek pidana substantif. Oleh karena itu, perlu regulasi tegas, melalui undang-undang atau revisi KUHP, yang mengakui penghentian futile treatment sebagai tindakan medis sah. Kata Kunci: Tindakan Medis, Euthanasia Pasif, Pasien Terminal, Tindak Pidana."
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum > 345 Hukum Pidana | ||||||||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum | ||||||||||||
| Depositing User: | Mrs. Rasdanelis | ||||||||||||
| Date Deposited: | 13 Jun 2025 04:09 | ||||||||||||
| Last Modified: | 07 Jul 2025 08:47 | ||||||||||||
| URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/88534 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
