Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

HAK SEORANG ISTERI DALAM MEMBELANJAKAN HARTA PENCAHARIANNYA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Sriyani (2011) HAK SEORANG ISTERI DALAM MEMBELANJAKAN HARTA PENCAHARIANNYA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2011_2011259.pdf

Download (731kB) | Preview

Abstract

Dalam hukum Islam hak dan kewajiban diantara suami isteri adalah sama. Dimana diantara keduanya telah diberi hak kepemilikan dalam menguasai harta benda atau harta kekayaan masing-masing. Sehingga seorang isteri mempunyai hak untuk memiliki harta kekayaannya, apakah dari penghasilannya atau warisan, dan membelanjakannya sesuai keinginannya tanpa minta izin kepada suami. Namun berbeda dengan apa yang telah dinyatakan oleh A. Rahman I. Doi dalam karangan bukunya yang berjudul ”Penjelasan Lengkap Tentang Hukum-Hukum Allah (Syari’ah)” menjelaskan bahwa setiap pendapatan yang diperoleh isteri adalah merupakan milik bersama suami isteri bukan milik pribadi isteri. Begitu juga yang telah dicantumkan dalam UUP. No.1 Tahun 1974 pasal 35 dan Pasal 119 KUH Perdata menyebutkan, bahwa mulai sejak terjadinya ikatan perkawinan, harta kekayaan yang dimiliki suami secara otomatis disatukan dengan yang dimiliki isteri dan harta terebut menjadi harta bersama suami isteri. Hal ini sangat berbeda dengan hukum Islam. Oleh karena itu, agar lebih jelasnya dilakukanlah penelitian tentang “Hak Seorang Isteri Dalam Membelajakan Harta Pencahariannya Menurut Perspektif Hukum Islam”. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Yakni suatu kajian yang menggunakan literatur kepustakaan dengan cara mempelajari buku-buku, kitab-kitab, maupun informasi lainnya yang ada relevansi dengan ruang lingkup pembahasan. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana hak istri dalam membelanjakan harta miliknya?, bolehkah seorang istri membelanjakan harta pencahariannya diluar kebutuhan keluarga tanpa seizin suami?, dan bagaimana tinjauan hukum Islam tentang hak seorang istri dalam membelanjakan harta pencahariannya diluar kebutuhan keluarga?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hak seorang isteri dalam membelanjakan harta pencahariannya menurut perspektif hukum Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat analisis deskriptif yaitu dengan mengumpulkan suatu data dan membuat keterangan serta dianalisis. Sedangkan data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam hukum Islam harta pencaharian yang dihasilkan oleh seorang isteri merupakan harta milik peribadinya. Seorang suami tidak berhak untuk ikut campur dalam mengelola harta tersebut. Karna Islam telah memberikan hak kepemilikan terhadap seorang wanita yaitu hak untuk memiliki harta kekayaan baik itu dari harta penghasilannya maupun harta warisan, dan membelanjakan sesuai dengan keinginannya tanpa harus meminta izin kepada suaminya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: Feni Marti Adhenova
Date Deposited: 14 Jan 2016 03:33
Last Modified: 14 Jan 2016 03:33
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/883

Actions (login required)

View Item View Item