Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PENERAPAN KONSEP BUYA HAMKA TENTANG PEMBAGIAN HARTA PUSAKA RENDAH DI NAGARI PADANG TAROK

IBNU MAS’UD, - (2025) PENERAPAN KONSEP BUYA HAMKA TENTANG PEMBAGIAN HARTA PUSAKA RENDAH DI NAGARI PADANG TAROK. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Ibnu Mas’ud (2025): Penerapan Konsep Buya Hamka Tentang Pembagian Harta Warisan Pusaka Rendah Di Nagari Padang Tarok Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas pembagian harta warisan di Nagari Padang Tarok yang menunjukkan adanya ketegangan antara hukum adat Minangkabau dan hukum Islam. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji bagaimana relevansinya dengan pemikiran Buya Hamka. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi : Bagaimana praktik pembagian hata warisan di Nagari Padang Tarok, bagaimana penerapan konsep Buya Hamka tentang pembagian harta warisan pusaka rendah di Nagari Padang Tarok dan bagaimana tinjauan hukum islam tentang pembagian harta warisan pusaka rendah di Nagari Padang Tarok. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengusmpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan atau narasumber yang bejumlah 8 orang yang terdiri dari 5 datuak, ustadz, dan 2 masyarakat. Tenis analisis data menggunakan model interaktif miles dan huberman, yaitu meliputi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemikiran Buya Hamka dijadikan sebagai pisau analisis dalam memahami ketegangan ini. Buya Hamka memandang bahwa harta pusaka tinggi adalah ranah adat dan tidak dapat diganggu gugat, sedangkan harta pusaka rendah wajib dibagikan sesuai hukum Islam. Namun dalam praktiknya, terjadi penyimpangan di mana harta pusaka rendah pun tidak sepenuhnya dibagikan berdasarkan hukum faraid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih cenderung mempraktikkan pembagian warisan berdasarkan adat matrilineal, khususnya dalam pembagian harta warisan pusaka rendah, meskipun terdapat kesadaran akan aturan faraid dalam Islam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemikiran Buya Hamka dapat dijadikan rujukan moderat untuk menyeimbangkan antara adat dan syariat. Kata Kunci: Harta Warisan, Konsep, Adat Minangkabau, Harta Pusaka Rendah .

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorZULFAHMI, -2016109102zulfahmi91@uin-suska.ac.id
Thesis advisorAFRIZAL AHMAD, -2020057403afrizalahmad74@gmail.com
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 23 May 2025 00:56
Last Modified: 23 May 2025 01:01
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/88130

Actions (login required)

View Item View Item