Dwita, Rasti (2025) PERBANDINGAN KONSEP TRANSENDENTALISME HENRY DAVID THOREAU DAN EKOSUFISME SEYYED HOSSEIN NASR SEBAGAI SOLUSI TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text (SKRIPSI SAH FULL RASTI KECUALI BAB IV)
SKRIPSI SAH RASTI DWITA FULL KECUALI BAB 4 VALIDASI MUBAROK.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV SKRIPSI RASTI DWITA)
BAB IV SKRIPSI SAH RASTI VALIDASI MUBAROK.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (514kB) |
Abstract
ABSTRAK Kerusakan lingkungan menjadi perhatian utama dunia ditandai dengan berbagai masalah serius seperti pemanasan global, perubahan iklim, pencemaran lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati dan hewani, serta dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Kondisi ini diperparah oleh kebijakan pembangunan yang kurang mempertimbangkan keberlanjutan, seperti proyek food estate yang memicu deforestasi besar-besaran dan konflik agraria. Penelitian ini menggunakan penelitian keperpustakaan (library reseach) dengan pendekatan kualitatif deskriptif komparatif, dan memakai analisis kritis untuk mengkaji konsep transendentalisme dan ekosufisme hingga dapat berkontribusi dalam merespons krisis ekologi yang semakin mendesak di masyarakat modern. Studi ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika krisis lingkungan dan menawarkan solusi strategis yang relevan untuk menghadapi tantangan ekologis yang kompleks dan berkelanjutan. Dalam tulisan ini, penulis membahas tiga masalah utama yaitu definisi dari konsep transendentalisme dan ekosufisme, persamaan dan perbedaan keduanya, serta solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan lingkungan. Transendentalisme, yang berkembang dari pemikiran Henry David Thoreau, adalah sistem idealisme yang menekankan kesatuan esensial semua makhluk, kebaikan alami manusia, serta pencarian kebenaran melalui logika dan pengalaman alam. Sementara itu, ekosufisme, sebagaimana dikembangkan oleh Seyyed Hossein Nasr, mengintegrasikan nilai-nilai sufisme dan ekologi, dengan menekankan hubungan spiritual antara manusia dan alam dalam kerangka pengabdian kepada Tuhan. Solusi dari transendentalisme menekankan pada spiritualisasi ilmu pengetahuan dan teknologi agar selaras dengan prinsip ketuhanan, sedangkan ekosufisme menawarkan pemulihan prinsip spiritual dalam hubungan manusia dan alam. Keduanya memberikan pendekatan alternatif yang relevan dan mendalam untuk menjawab tantangan ekologis masa kini. Kata Kunci: Perbandingan, Transendentalisme, Ekosufisme, Kerusakan Lingkungan, Henry David Thoreau, Seyyed Hossein Nasr.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat | ||||||||||||
| Depositing User: | fushu - | ||||||||||||
| Date Deposited: | 19 May 2025 07:43 | ||||||||||||
| Last Modified: | 19 May 2025 07:43 | ||||||||||||
| URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/87994 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
