Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

Koherensi Pancasila Dan Teori Hukum Integratif Dalam Membangun Sistem Pemilihan Kepala Daerah Di Indonesia.

Raka Arzikin Muhammad, - (2025) Koherensi Pancasila Dan Teori Hukum Integratif Dalam Membangun Sistem Pemilihan Kepala Daerah Di Indonesia. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
TANPA BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (812kB)

Abstract

ABSTRAK Raka Arzikin Muhammad, (2025): Koherensi Pancasila Dan Teori Hukum Integratif Dalam Membangun Sistem Pemilihan Kepala Daerah Di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada analisis koherensi antara nilai-nilai Pancasila dan Teori Hukum Integratif dalam membangun demokrasi di Indonesia, khususnya dalam konteks pemilihan kepala daerah (Pilkada). Latar belakang penelitian ini adalah adanya ketidaksesuaian antara frasa "secara langsung dan demokratis" dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang pilkada dengan Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 yang hanya menyebutkan "secara demokratis". Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah frasa tersebut sudah koheren dengan nilai-nilai Pancasila dan Teori Hukum Integratif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana konsep sistem pilkada dalam konteks frasa "secara langsung dan demokratis" pada UU Pilkada? (2) Apakah frasa "secara langsung dan demokratis" pada peraturan perundangundangan tentang sistem pilkada sudah koheren dengan Pancasila dan Teori Hukum Integratif dalam membangun sistem pilkada di Indonesia? Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami konsep system pilkada dalam frasa "secara langsung dan demokratis" pada UU Pilkada serta mengevaluasi koherensi frasa tersebut dengan Pancasila dan Teori Hukum Integratif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan filsafat. Data yang digunakan adalah data sekunder, termasuk peraturan perundang-undangan, buku, jurnal, dan dokumen hukum lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frasa "secara langsung dan demokratis" dalam UU Pilkada tidak sepenuhnya koheren dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Secara filosofis, sila keempat Pancasila mengedepankan musyawarah dan perwakilan, yang lebih sesuai dengan sistem pemilihan tidak langsung. Sementara itu, UUD 1945 tidak secara eksplisit mengharuskan pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung. Teori Hukum Integratif menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek filosofis, sosiologis, dan normatif dalam pembentukan hukum, sehingga sistem pemilihan kepala daerah seharusnya lebih fleksibel dan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sistem pemilihan kepala daerah secara langsung yang diatur dalam UU Pilkada tidak sepenuhnya selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, disarankan agar pembuatan peraturan perundang-undangan lebih memperhatikan koherensi dengan norma-norma dasar negara dan menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel dalam sistem pemilihan kepala daerah, termasuk mempertimbangkan kembali mekanisme pemilihan melalui perwakilan untuk daerah yang rentan terhadap konflik dan politik uang. Kata Kunci: Demokrasi, Pemilihan Kepala Daerah, Pancasila, Teori Hukum Integratif, Koheren.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMahmuzar, -2026047606Muzar244@gmail.com
Thesis advisorMuhammad Darwis, -2027027801m.darwis@uin-suska.ac.id
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum
000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Hacked fasih -
Date Deposited: 14 Apr 2025 08:02
Last Modified: 14 Apr 2025 08:02
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/87447

Actions (login required)

View Item View Item