MUHAMMAD HAMBALI ALBA, - (2025) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP LAGU YANG DI REMIX TANPA IZIN PADA APLIKASI TIKTOK DITNJAU BERDASARKAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
FILE LENGKAP KECUALI HASIL PENELTIAN (BAB IV).pdf Download (2MB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB IV)
FILE HASIL PENELTIIAN (BAB IV).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (620kB) |
Abstract
Muhammad Hambali Alba (2025) :Tinjauan Yuridis Terhadap Lagu Yang Di Remix Tanpa Izin Pada Aplikasi Tiktok Ditinjau Berdasarkan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk meninjau secara mendalam serta memahami konsep mekanisme perlindungan hukum dan konsekuensi hukum yang diberikan oleh Undang-Undang Hak Cipta terkait lagu yang di remix tanpa izin pada aplikasi Tiktok. Latar belakang masalah penelitian ini didasari oleh ditemukannya lagu yang di remix pada aplikasi tiktok tanpa izin pencipta lagu. Peremixan ini tidak hanya merugikan indsutri musik tetapi juga melanggar hak ekonomi dari pembuat lagu. Pelaku peremixan sering kali mendapatkan keuntungan finansial dari aktivitas illegal ini, peremix mendapatkan keuntungan finansial dari monetisasi dalam bentuk iklan di situs illegal miliknya. Penelitian ini berbentuk penelitian hukum yuridis normatif yaitu mengacu pada norma-norma hukum. Jenis data yang digunakan adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukun tersier. Teknis analisis data tersebut menerapkan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan undangundang (statue approach) dan pendekatan konseptual (conseptual approach), dengan menarik kesimpulan menggunakan metode deduktif. Berdasarkan hasil penelitian ini perlindungan hukum dalam UndangUndang Hak Cipta mengenai lagu yang di remix tanpa izin pada aplikasi tiktok mencakup dua aspek utama: perlindungan preventif dan perlindungan represif. Dalam hal perlindungan preventif, pemerintah mengambil langkah-langkah seperti pencatatan ciptaan dan Sedangkan perlindungan represif mencakup kolaborasi dengan aparat kepolisian siber, atau polisi dunia maya, untuk menyelidiki situs- situs ilegal. Mekanisme konsekuensi hukum atas pelanggaran hak cipta lagu diatur dalam Pasal (99) Undang-Undang Hak Cipta, yang menyatakan bahwa pencipta, pemegang hak cipta, atau pemilik hak terkait memiliki hak untuk mengajukan gugatan ganti rugi di Pengadilan Niaga, serta Undang-Undang ini menetapkan sanksi pidana untuk pelanggaran hak cipta, merenix lagu tanpa izin dapat dikategorikan sebagai penggandaan ciptaan tanpa izin dan dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Pasal (113) ayat (3) UndangUndang Nomor 28 Tahun 2014 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)” Jika seseorang me-remix lagu tanpa izin ini dikategorikan "pembajakan." Berdasarkan Pasal (113) ayat (4), pelaku pembajakan dapat dikenakan sanksi pidana berupa penjara hingga 10 tahun da
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum | ||||||||||||
Depositing User: | Hacked fasih - | ||||||||||||
Date Deposited: | 06 Feb 2025 08:26 | ||||||||||||
Last Modified: | 06 Feb 2025 08:29 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/87236 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |