BAIHAKI HAKIM, - (2025) MAKNA KATA THARIQ DAN SABIL PERSPEKTIF ULAMA TAFSIR (Kajian Taraduf Dalam Al-Qur’an). Skripsi thesis, UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (7MB) | Preview
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Makna Kata Thariq Dan Sabil Perspektif Ulama Tafsir (Kajian Taraduf Dalam Al-Qur’an”, bertujuan untuk mengembangkan keilmuan yang lebih komperhensif mengenai Taraduf di dalam Al-Qur’an (sinonim). Tentang Taraduf ini banyak para ulama yang memperdebatkan keberadaan sinonim dalam Al-Qur’an. Dalam skripsi ini membahas tentang makna kata Thariq dan Sabil yang bermakna dosa, penulis meneliti apakah makna kedua kata tersebut memang betul-betul sama atau tidak di dalam penafsiran Al-Qur’an. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui makna thariq dan sabil dalam al-Qur’an, untuk mengemukakan pesan dari penafsiran makna thariq dan sabil dalam al-Qur’a, dan untuk mengetahui tujuan dan maksud thariq dan sabil dalam al-Qur’an. Metode penelitian yang dilakukan pada skripsi ini yaitu kepustakaan (library reasearch) yang bersifat kualitatif deskriptif analisis. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah bahwa lafadz Thariq dan Sabil maknanya secara lahiriyah memang sama-sama bermakna jalan, namun jika ditinjau dari segi objek katanya sangat berbeda. Makna Thariq di surah an-nisa’ ayat 169 memiliki makna jalan yang menuju kesengsaraan yakni neraka jahannam. Ketiga kitab tersebut sepakat memaknai kata اِلَّا طَرِيْقَ جَهَنَّمَ sebagai jalan kesesatan atau kesengsaraan. Sedangkan makna kata sabil dalam surah al-Baqarah ayat 108 memiliki makna jalan tengah. Akan tetapi Ibnu katsir lebih memaknai kalimat سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ sebagai jalan yang lurus. Kata kunci : Taraduf, Thariq, Sabil

Actions (login required)

View Item