MARDIANSAH KAIRI, - (2025) TATA LAKSANA PENGENDALIAN LINGKUNGAN TERHADAP LIMBAH KILANG SAGU DI DESA MAINI KECAMATAN TEBING TINGGI BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (8MB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
ABSTRAK Mardiansah Kairi (2024): Tata Laksana Pengendalian Lingkungan Terhadap Limbah Kilang Sagu di Desa Maini Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Pengendalian pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Penelitian ini dilatar belakangi oleh Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Pengendalian, Pencemaran, Dan Perusakan Lingkungan pada Pasal 12 pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, dimana tata laksana tersebut di lakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Meranti, namun fenomena yang terjadi di lapangan sangat berbeda, terkhusus di Desa Maini Kecamatan Tebing Tinggi Barat bahkan masih ada pelanggaran yang dilakukan oleh pemilik kilang sagu saat ini.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata laksana pengendalian lingkungan dan kendalanya terhadap pengendalian limbah kilang sagu di desa Maini. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Informen penelitian adalah Kabid Dinas Lingkungan Hidup, pemilik pabrik kilang sagu. Adapun Hasil penelitian menunjukan: Pertama, Tata laksana pengendalian lingkungan terhadap limbah kilang sagu di Desa Maini dilakukan dengan cara pencegahan seperti memeriksa izin perusahaan, izin lingkungan dan ketersediaan sarana dan prasarananya, namun pihak perusahaan masih membuang limbah sagu ke aliran sungai disebabkan sarana penampung limbah sagu melebihi batas ukuran. Selanjutnya pengawasan yang bersifat reguler dan insidentil namun tidak berjalan secara maksimal dikarenakan biaya dan personil yang kurang. Melakukanpembinaan berupa sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat dan perusahaan, namun program tersebut tidak berjalan secara maksimal disebabkan anggaran yang sedikit, terakhir penaggulangan yang bersifat preventif dengan cara akan memperingatkan kilang sagu desa Maini dan jika tidak di indahkan peringatan tersebut maka akan dilakukan tindakan represif dengan cara pemerintah memaksa perusahaan untuk memberhentikan produksinya untuk sementara waktu sebelum dilakukan pemulihan terhadap lingkungan yang tercemar oleh limbah, ketika hal tersebut juga tidak di indahkan maka pemerintah daerah akan memberian sanksi administratif berupa pencabutan izin hingga sanksi pidana. Kedua, Kendala yang ditemukan dalam tata laksana pengendalian lingkungan terhadap limbah kilang Sagu di desa Maini ialah disebabkan kurangnya personil dan anggaran yang tidak memadai dalam melaksanakan pengendalian lingkungan. Akses/jarak antar pulau ditambah lagi dengan kurang komitmen pelaku usaha dalam menjaga lingkungan dan kurangnya partisipasi masyarakat baik ia menjaga lingkungan dan mengawasi lingkungan. Katakunci : Tata Laksana, Pengendalian, Lingkungan Hidup
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum > 342.598 Hukum Konstitusi di Indonesia, Hukum Tata Negara Indonesia | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum | ||||||||||||
Depositing User: | Hacked fasih - | ||||||||||||
Date Deposited: | 30 Jan 2025 05:24 | ||||||||||||
Last Modified: | 30 Jan 2025 05:29 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/86710 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |