ARIP PADILAH, - (2025) MAKNA DAN FUNGSI POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Komparatif Antara Mufasir Dan Mufasirah). Skripsi thesis, UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (7MB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Download (872kB) | Preview |
Abstract
Skipsi ini berjudul “Makna dan Fungsi Poligami Dalam Al-Qur’an (Studi Komperatif Antara Mufasir dengan Mufasirah)”. Poligami menjadi salah satu kajian penting dalam hukum Islam sejak zaman Rasulullah SAW dari zaman klasik hingga kontemporer. Berdasarkan surat an- Nisa ayat 3 yang dihubungkan dengan ayat 129 menjadi perbincangan tentang sisi kebolehan berpoligami dalam pandangan para ahli fiqh. Demikian juga dalam pandangan para mufassir dan mufasirah hingga abad modern ini. Realitasnya poligami juga menjadi bagian penting dalam hukum keluarga di era modern ini. Poligami adalah yang mana perkawinan salah satu pihak (laki-laki) menikahi lebih dari satu perempuan dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan menurut undang-undang perkawinan, sebelum melakukan poligami kepada mempelai harus terlebih dahulu mendapat izin dari peradilan Agama yaitu dengan cara mengajukan surat permohonan izin poligami di pengadilan Agama. Pelaksaan permohonan syarat izin poligami pada Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, syarat-syarat, hak dan keajiban, serta perceraian dalam perkawinan. Pada permasalahan penelitian kali ini “Makna dan Fungsi Poligami Dalam Al-Qur‟an (Studi Komperatif Antara Penafsiran Sayyid Quthub Dengan Kariman Hamzah”. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) penelitian kepustakaan ini juga berkaitan dengan metode pengumpulan data, membaca dan mencatat serta menyatukan bahan penelitian tersebut. Penelitin ini juga menggunakan metode atau corak muqaran, yaitu membandingkan antara Sayyid Quthub dengan Kariman Hamzah. Secara keseluruhan, Sayyid Quthub memandang kedua ayat ini dari perspektif yang lebih sistemik dan idealis, menekankan keadilan sebagai prinsip utama dalam menjaga harmoni sosial dan spiritual. Sementara itu, Kariman Hamzah lebih berfokus pada aspek praktis dengan menyoroti perlindungan terhadap hak-hak individu, khususnya perempuan dan anak yatim. Keduanya sepakat bahwa keadilan merupakan inti ajaran Islam, meskipun penekanan dan pendekatan mereka dalam memahami ayat-ayat tersebut berbeda. Kata Kunci: Poligami, Sayyid Quthub,Kariman Hamzah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | fushu - | ||||||||
Date Deposited: | 30 Jan 2025 11:33 | ||||||||
Last Modified: | 30 Jan 2025 11:34 | ||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/86671 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |