AYU SAFITRI, - (2025) PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERCERAIAN DI DEPAN PENGADILAN AGAMA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI AYU SAFITRI.pdf Download (5MB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (791kB) |
Abstract
ABSTRAK Ayu Safitri, (2025) : Persepsi Masyarakat Terhadap Perceraian Di Depan Pengadilan Agama Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar) Penelitian dilatar belakangi oleh adanya persepsi masyarakat yang mengatakan bahwa perceraian harus dilakukan di depan pengadilan Agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap keabsahan perceraian di depan Pengadilan Agama berdasarkan perspektif hukum Islam, dengan studi kasus di desa Karya Indah kecamatan Tapung kabupaten Kampar. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap perceraian di depan Pengadilan Agama di desa Karya Indah kecamatan Tapung kabupaten Kampar? Apa faktor-faktor yang mempengaruruhi persepsi masyarakat terhadap perceraian di depan Pengadilan Agama di desa Karya Indah kecamatan Tapung kabupaten Kampar? Bagaimana perspektif Hukum Islam terhadap persepsi masyarakat terhadap perceraian di depan Pengadilan Agama di desa Karya Indah kecamatan Tapung kabupaten Kampar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi serta studi kepustakaan. Setelah informasi terkumpul secara lengkap, tahap selanjutnya adalah analisis data. Teknik analisa data pada penelitian ini data digunakan sedemikian rupa sehingga diperoleh kebenaran-kebenaran yang dipakai untuk menjawab persoalan yang akan diajukan dalam penelitian. Setelah jenis data terkumpul, dilakukan analisis deskriptif kualitatif terhadap data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat memahami pentingnya proses perceraian dilakukan di Pengadilan Agama untuk mendapatkan legitimasi hukum dan perlindungan hak-hak masing-masing pihak, termasuk hak asuh anak. Tetapi ada sebagian masyarakat juga berpendapat bahwa perceraian itu tidak harus di depan pengadilan agama dikarenakan mereka tidak mau mengurusurus berkas yang sangat rumit dan ada juga berpendapat bahwa mereka tidak mempunyai biaya untuk bercerai di pengadilan agama. Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi masyarakat meliputi tingkat pendidikan, akses terhadap informasi hukum, dan pengalaman pribadi terkait perceraian. Perspektif hukum Islam mendukung bahwa perceraian harus dilaksanakan di depan pengadilan sesuai dengan ketentuan undang-undang dan Kompilasi Hukum Islam, guna memastikan keadilan dan pengelolaan akibat hukum perceraian. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang prosedur perceraian yang sah menurut hukum. Kata Kunci : Persepsi, Masyarakat, Perceraian, Pengadilan Agama, Hukum Islam
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) | ||||||||||||
Depositing User: | Hacked fasih - | ||||||||||||
Date Deposited: | 30 Jan 2025 01:48 | ||||||||||||
Last Modified: | 30 Jan 2025 01:48 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/86543 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |