M. FAUZI GUSRIANTO, - (2025) STATUS WUDHU’ BAGI WANITA YANG KELUAR ANGIN MELALUI QUBUL (Studi Komparatif Pendapat Imam an-Nawawi dan Imam Ibnu Abidin). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (996kB) |
|
|
Text
SKRIPSI M. FAUZI GUSRIANTO.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK M. Fauzi Gusrianto, (2024): Status Wudhu’ Bagi Wanita Yang Keluar Angin Melalui Qubul (Studi Komparatif Imam An- Nawawi Dan Imam Ibnu Abidin) Penilitian ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam an-Nawawi dan Imam Ibnu Abidin tentang status wudhu‘ bagi wanita yang keluar angin melalui qubul. Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: pertama, untuk mengetahui argumentasi Imam an-Nawawi tentang status wudhu‘ bagi wanita yang keluar angin melalui qubul. Kedua, untuk mengetahui argumentasi Imam Ibnu Abidin tentang status wudhu‘ bagi wanita yang keluar angin melalui qubul. Ketiga Untuk memahami pendapat Imam an-Nawawi dan Imam Ibnu Abidin tentang status wudhu‘ bagi wanita yang keluar angin melalui qubul. Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research). Sumber yang dipakai meliputi sumber primer yaitu: Kitab al- Majmu’ Syarh al-Muhadzab karya Imam an-Nawawi dan kitab Raad al-Mukhtar ‘ala ad-Dur al-Mukhtar karya Imam Ibnu Abidin dan sumber sekunder yaitu buku-buku terkait pembahasan pada penelitian ini. Pembahasan dan analisis menggunkan metode deskriptif (penjelasan) dan komparatif (perbandingan). Hasil penelitian menyimpulkan: pertama, Imam an-Nawawi berpendapat bahwa setiap sesuatu yang keluar dari dua jalan membatalkan wudhu‘. Keluarnya angin dari qubul, sama halnya dengan keluarnya sesuatu dari dubur, dimasukkan dalam kategori yang membatalkan wudhu‘. Penafsiran ini menunjukkan ketegasan Imam an-Nawawi dalam memegang prinsip bahwa hukum syariah bersifat universal dan tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam hal ini. Hal ini penting dalam menegaskan bahwa syariah tidak diskriminatif dan memberikan perlakuan yang sama kepada semua umat Islam. Kedua, Imam Ibnu Abidin berpendapat bahwasanya keluarnya angin dari qubul pada wanita tidak membatalkan wudhu‘. Ia berargumen bahwa meskipun angin keluar dari qubul, hal itu bukanlah sesuatu yang najis, dan karenanya tidak membatalkan wudhu‘. Pendapat ini didasarkan pada pemahaman bahwa wudhu‘ seharusnya tidak dibatalkan oleh hal-hal yang tidak merugikan kebersihanKetiga, dari dua pendapat tersebut penulis lebih condong kepada pendapat Imam Ibnu Abidin karena ia dengan jelas menekankan pentingnya kemudahan dan praktis dalam menjalankan ibadah. Kata Kunci: wudhu‘, keluar angin, qubul, queefing, Imam an-Nawawi, Imam Ibnu Abidin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.14 Ilmu Fiqh, Fiqih, Fikih | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum | ||||||||||||
Depositing User: | Hacked fasih - | ||||||||||||
Date Deposited: | 30 Jan 2025 05:51 | ||||||||||||
Last Modified: | 30 Jan 2025 05:55 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/86541 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |