Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

ANALISIS FENOMENA PRANK DAN BERCANDA BERLEBIHAN DALAM MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF HADIS

M.HUSAINI ZIKRI, - (2025) ANALISIS FENOMENA PRANK DAN BERCANDA BERLEBIHAN DALAM MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF HADIS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
BAB I- BAB V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (963kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Analisis Fenomena Prank dan Bercanda Berlebihan dalam Media Sosial Perspektif Hadis”. Bercanda adalah salah satu bentuk komunikasi dalam bergaul, istilah kekiniannya adalah prank yang bertujuan untuk menjahili seseorang. Setiap hari konten prank ini sangat mudah untuk ditemukan khususnya di media sosial seperti kasus konten kreator yang membuat video prank yang memberikan sembako berisi sampah. Seketika memberikan efek hiburan akan tetapi hal tersebut memberikan dampak yang buruk untuk korban. Penelitian ini berfokus pada hadis riwayat Imam Abu Dawud no 4990, dari segi jarh wa ta’dil tidak ditemukan kejanggalan berupa syaz dan ‘illat hadis, pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud nomor 4990 membericakan tentang prank dan bercanda berlebihan. Tujuannya untuk mengetahui kualitas sanad dan matan hadis tersebut dan memahami apakah prank dalam media sosial dalam bentuk konten atau yang lain itu sesuai dengan hadis Rasulullah Saw. Jenis penelitian termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library Research). Sumber data dalam penelitian ini adalah hadis tentang prank dan bercanda berlebihan pada riwayat Imam Abu Dawud nomor 4990 dengan dilengkapi dengan syarah’Aunu Al-Ma’bud ’Ala Syarhi Sunan Abi Dawud dan beberapa buku dan artikel yang menunjang penelitian. Teknik analisis datanya menggunakan asbabul wurud dan menganalisis makna hadis tersebut serta melengkapinya dengan syarah hadis untuk mengambil kesimpulan atas pemahamannya. Hasil penelitiannya adalah hadis riwayat Imam Abu Dawud berstatus shahih, dikarenakan mayoritas perawih dinilai siqah. Rasulullah menyebutkan dua hal yang tidak boleh dilakukan yaitu ketika berbicara ia berdusta dan tertawa berlebihan. Prank sama dengan perbuatan dusta dengan tujuan untuk membuat orang lain tertawa, sementara korban prank merasa sedih dan sakit hati. Prank ini mungkin memberikan keceriaan bagi orang lain, tetapi memberikan dampak negatif kepada korban karena dapat menyebabkan kemarahan, perkelahian atau kecelakaan. Sebagaimana kisah sahabat yang menjahili temannya saat tidur ditegur oleh Rasulullah. Oleh karena itu prank tidak boleh untuk dilakukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorZAILANI, -2027047201-
Thesis advisorRINA REHAYATI, -2029046902-
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadis
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 30 Jan 2025 01:22
Last Modified: 30 Jan 2025 01:22
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/86530

Actions (login required)

View Item View Item