M. IKHWANUDIN, - (2025) TAMTSÎL ORANG YANG MEMBACA AL – QUR’ÂN PERSPEKTIF HADIS NABI (KAJIAN MA’ÂNIL HADIS). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text FILE LENGKAP KECUALI HASIL PENELTIIAN (BAB IV).pdf Download (2MB) | Preview
	Text (BAB IV) FILE HASIL PENELTIIAN (BAB IV).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (777kB)

Abstract

M. IKHWANUDIN(2025) ; TAMTSÎL ORANG YANG MEMBACA AL – QUR’ÂN PERSPEKTIF HADIS NABI (KAJIAN MA’ÂNIL HADIS) Skripsi ini berjudul “Tamtsîl Orang Yang Membaca Al-Qur’ân Dalam Perspektif Hadis Nabi (Kajian Ma’ânil Hadis)”. Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berkata seorang mukmin yang membaca Al-Qur’ân dan beramal denganya adalah bagaikan buah utrujah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Dan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’ân namun beramal dengannya adalah seperti buah kurma, rasanya manis, namun tidak ada baunya. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’ân adalah seperti Ar-Raihanah, aromanya sedap, tetapi rasanya pahit. Dan Perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’ân adalah seperti Al-Hanzhalah, rasanya pahit dan baunya juga busuk. Dari hadis tersebut timbul pertanyaan, Apa yang terkandung dalam makna simbolis buah-buahan tersebut?, dan mengapa nabi menggunakan buah-buahan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada umatnya?, dapat dirumuskan permasalahan yaitu: (1). Bagaimana makna simbolis yang terkandung dalam perumpamaan Buah-buahan yang disebutkan oleh Nabi dalam Hadis?, (2). Bagaimana makna Tamtsîl orang yang membaca Al-Qur’ân dalam kehidupan sehari-hari?. Metode yang digunakan adalah penelitian pustaka (Library Research) dengan sumber data dari kitab hadis yang relevan beserta dengan kitab syarahnya, serta informasi yang diperoleh dari instansi resmi sebagai data pendukung. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan menggabungkan sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian: (1) Perumpamaan buah-buahan yang digunakan Nabi memiliki makna simbolis, di mana buah yang baik mewakili orang-orang yang beriman dan beramal saleh, sedangkan buah yang buruk mewakili orang-orang munafik. (2) Tamtsîl orang yang membaca Al-Qur’ân dalam kehidupan sehari-hari mengandung pesan agar umat islam senantiasa mengamalkan ajaran Al-Qur’ân , tidak hanya membacanya saja. Selain itu, Tamtsîl tersebut juga mengingatkan bahwa membaca Al-Qur’ân dengan khusyuk dan memahami maknanya akan memberikan manfaat dan pahala yang besar bagi pembacanya. Kata kunci: Tamtsîl , Al-Qur’ân , Ma’ânil Hadis, Keimanan, Amal

Actions (login required)

View Item