Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

FILOSOFIS LARANGAN KAWIN SASUKU SEBAGAI LOCAL WISDOM MASYARAKAT ADAT KAMPAR ANALISIS SOSIOLOGI KELUARGA ISLAM

ASWARUDIAN, - (2024) FILOSOFIS LARANGAN KAWIN SASUKU SEBAGAI LOCAL WISDOM MASYARAKAT ADAT KAMPAR ANALISIS SOSIOLOGI KELUARGA ISLAM. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN TESIS KECUALI BAB IV.pdf

Download (9MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

ABSTRAK Aswarudian: Filosofis Pelarangan Kawin Sesuku Sebagai Local Wisdom Masyarakat Adat Kampar (Analisis Sosiologi Keluarga Islam). Kawin sasuku merupakan local wisdom masyarakat adat kampar yang menjadi preseden bagi masyarakat adat kampar untuk memilih calon pasangan. Larangan kawin sasuku berasal dari konvensi pendahulu negeri. Praktik pelarangan kawin sasuku kerap dianggap sebagai budaya yang kontradiktif dengan hukum Islam, sehingga budaya ini kerap dilanggar bagi pemikir islam sentris, dan menimbulkan konflik sosial yang berimplikasi kepada pelaku kawin sasuku. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap filosofis pelarangan kawin sausku di tengah masyarakat Kabupaten Kampar. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana Filosofis Pelarangan Kawin Sesuku, Bagaimana Kehidupan Keluarga Kawin Sasuku dan Bagaimana Tinjauan Sosiologi Keluarga Terhadap Pelarangan Kawin Sasuku di Kabupaten Kampar?. Penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan) yang berlokasi Kabupaten Kampar. Penulis menggunakan data yang diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Penulis kemudian menggunakan teknik deskriptif dengan model induksi. Penelitian ini menyatakan bahwa Filosofis pelarangan kawin sasuku adalah sebagai aktualisasi nilai agama untuk mengembangkan kekeluargaan, preventif atas kemungkinan terburuk dalam persengketaan pernikahan dan historis masyarakat adat Kabupaten Kampar yang kerap menitipkan anak untuk disusukan pada ibu susuan. Akibat kawin sasuku pada masyarakat adat Kabupaten Kampar secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian penting, yaitu sosial dan individu. Secara sosial, pelaku kawin sesuku akan mendapatkan sikap diskriminatif dari masyarakat adat, sehingga mereka akan merasa asing ketika berbaur dengan masyarakat umum. Adapun implikasi kawin sesuku secara individu adalah kehilangan hak-hak adatnya, membayar sanksi persukuan, terusirnya anak kemenakan dari kampung halaman. Larangan kawin sesuku merupakan salah satu aturan yang bersifat boleh dalam islam, karena tidak terdapat dalil yang mengharamkan ataupun memperbolehkannya. Hal ini sesuai dengan landasan mahram dalam an-Nisa’ ayat 22-24. Pelarangan kawin sasuku juga memberikan kemaslahatan bagi anak kemenakan untuk terhindar dari kemungkinan terburuk dari kawin sasuku. Pelarangan kawin sasuku merupakan salah satu bentuk kemaslahatan dalam menunjang kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga pada masyarakat kampar, sehingga perlu untuk dilestarikan dan ditaati. Kata Kunci : Kawin, Sasuku, Adat.

Item Type: Thesis (Thesis)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMAGHFIRAH, -2025107401maghfirah@uin-suska.ac.id
Thesis advisorILYAS HUSTI, -2030126101ilyashusti@uin-suska.ac.id
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat
Divisions: Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga
Depositing User: pps -
Date Deposited: 24 Jan 2025 04:32
Last Modified: 24 Jan 2025 04:32
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/86376

Actions (login required)

View Item View Item