Nurul Ashikin, Nurul (2025) PEMENUHAN NAFKAH LAHIR BAGI KELUARGA NARAPIDANA DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN KELUARGA PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA ISLAM : STUDI PADA LAPAS KELAS II A KABUPATEN BENGKALIS. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text (SKRIPSI GABUNGAN) TESIS GABUNGAN.pdf Download (4MB) | Preview
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (612kB)

Abstract

Dalam Hukum Keluarga Islam kewajiban suami adalah memberikan nafkah kepada istrinya, yang dimaksud nafkah dalam penelitian ini adalah nafkah lahir. Nafkah lahir meliputi segala kebutuhan atau keperluan hidup, baik makanan, tempat tinggal, dan segala pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini dalam kehidupan berumah tangga terdapat berbagai macam permasalahan salah satunya ketika suami melakukan pelanggaran hukum yang mengakibatkan dirinya menjadi seorang narapidana dan harus melanjutkan hidupnya di dalam Lembaga Pemasyarakatan dan tidak dapat memenuhi kewajibannya memberi nafkah karena ruang gerak terbatas. Sebagaimana yang terjadi di Lapas Kelas II A Bengkalis dimana narapidana tidak bisa memenuhi kewajiban nafkah lahir kepada keluarganya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. jenis penelitian empiris dan bersifat penelitian lapangan (field research). Peneliti menggunakan sumber data primer diperoleh dari observasi dan wawancara bersama 4 orang narapidana berstatus suami di Lapas Kelas II A Bengkalis, sumber data sekunder diperoleh dari Undang Undang No 22 tahun 2022 tentang pemasyarakatan dan KHI. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan metode analisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Pelaksanaan pemenuhan nafkah lahir bagi keluarga narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Bengkalis belum terlaksana seperti biasanya sebelum berstatus sebagai narapidana. Upaya yang dilakukan narapidana dengan mengikuti pembinaan kemandirian dan menjadi tamping bekerja membantu petugas Lapas. Dari kegiatan tersebut mereka mendapatkan upah, program pembinaan kemandirian bertujuan untuk narapidana ketika sudah bebas dari tahanan mempunyai bekal untuk melanjutkan hidupnya bekerja mencari nafkah lahir untuk keluarga. Terhadap kewajiban nafkah suami terpidana yang mana terkadang terbatasnya kemampuan mereka dalam mencari nafkah dikarenakan segala gerak-gerik mereka terbatas selama menjalani masa pidana. Maka dalam hal ini ketentuan nafkah bagi seorang narapidana tergantung dengan keadaan dan kemampuan narapidana itu sendiri.

Actions (login required)

View Item