Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KELUARGA BERENCANA DALAM AL-QUR'AN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-MUNIR KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI DAN TAFSIR FI ZHILALIL QUR'AN KARYA SAYYID QUTB)

SINTA PERMATA SARI, - (2025) KELUARGA BERENCANA DALAM AL-QUR'AN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-MUNIR KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI DAN TAFSIR FI ZHILALIL QUR'AN KARYA SAYYID QUTB). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI TANPA HASIL - SINTA PERMATA SARI-3[1].pdf

Download (11MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
SKRIPSI BAB IV SINTA PERMATA SARI-3[1].pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Keluarga Berencana Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Az-Zuhaili Dan Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Karya Sayyid Qutb). Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep keluarga berencana dalam Al-Qur'an serta membandingkan penafsiran Wahba Az-Zuhaili dan Sayyid Qutb. Maka dari itu rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) bagaimana pendapat Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir dan pendapat Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an tentang keluarga berencana (2) bagaimana perbeda’an dan persama’an pendapat Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir dan pendapat Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an tentang keluarga berencana. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan metode kualitatif dengan sumber data primer merujuk kitab tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili dan kitab tafsir Fi Zhilalil Qur’an karya Sayyid Qutb, sedangkan sekunder merujuk ke buku-buku, artikel, jurnal, serta sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Hasil daripada penelitian ini bahwasannya Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al- Munir dan Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an tentang keluarga berencana ini, Wahbah Az-Zuhaili menyebutkan KB sebagai isu yang dibahas ulama, sedangkan Sayyid Qutb mendukung KB dengan menganalogikan ‘azl di zaman Rasulullah. Sayyid Qutb menekankan pentingnya pengaturan jarak antar kelahiran, namun melarang penggunaan alat yang menyebabkan kemandulan permanen. Keduanya sepakat bahwa KB tidak dilarang dalam Al-Qur'an jika dilakukan dengan niat yang benar dan bertujuan untuk kesejahteraan keluarga. Perbedaan utama terletak pada pendekatan, bahwa Wahbah Az-Zuhaili mendukung KB dengan pendekatan kontekstual, menyoroti aspek sosial dan ekonomi, sedangkan Sayyid Qutb lebih menekankan aspek ideologis, kurang mendukung KB jika didasari kekhawatiran akan rezeki.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorFIKRI MAHMUD, -2001016802Fikri.mahmud@uin-suska.ac.id
Thesis advisorALPIZAR, -2025066401alpizar@uin-suska.ac.id
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 21 Jan 2025 07:52
Last Modified: 21 Jan 2025 07:52
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/86057

Actions (login required)

View Item View Item