AMELIA SAFITRI, - (2024) MAKNA ISTIDR ̂ J DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF ATHTHABARI DAN ABDURRAHMAN BIN NASHIR AS-SA’DI (Studi Komparatif Terhadap Kitab Tafsir Jami ̂ T ’wi ̂ l Al-Qur’ ̂n dan Kitab Tafsir As-S ’di). Skripsi thesis, UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (14MB) | Preview
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Makna Istidr ̂ j Dalam Al-Qur’ n Perspektif Ath-Thabari dan Abdurrahman bin Nashir As-S ’di (Studi Komp r tif Terh d p Kit b Tafsir Jami ̂ ’ Al-Bay ̂n Fi ̂ T ’wi ̂ l Al-Qur’ ̂n dan Kitab Tafsir As-S ’di)”. Istidraj ini merupakan sebuah ujian yang terselubung yang diberikan oleh Allah Swt yaitu berupa kenikmatan. Manusia harus tahu tentang edukasi terkait dengan fenomena istidr ̂j, jangan sampai tertipu daya oleh kenikmatan itu sebagai ukuran keimanan. Mungkin malah sebaliknya semua itu merupakan siksa dari Allah Swt atas kemaksiatan yang dilakukan sehingga mereka terpuruk dan semakin jauh dari Allah Swt. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana makna Istidr ̂j dalam Al-Qur‟an Perspektif Ath-Thabari dan Abdurrahman bin Nashir As-Sa‟di? (2) Bagaimana persamaan dan perbedaan penafsiran Istidr ̂j perspektif Ath-Thabari dan Abdurrahman bin Nashir As-Sa‟di? Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dan pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analitik. Adapun sumber data primer dari penelitian ini berupa kitab Tafsir Jami ̂ ‟ Al-Bayân Fi viii ̂ Ta‟wi ̂ l al-Qur‟ân karya Ath-Thabari dan Tafsir As-Sa‟di karya Abdurrahman bin Nashir As-Sa‟di. Sedangkan data sekunder yang digunakan merujuk kepada buku-buku, artikel, jurnal, skripsi ataupun sumber bacaan yang berkaitan dengan judul penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah Ath-Thabari dan As-Sa‟di memaknai istidr ̂j dengan pandangan mereka masing-masing namun memiliki makna yang sama yaitu Allah Swt memberikan kelonggaran kepada orang-orang yang mendustakan kebenaran melalui sebuah ujian dengan memberikan mereka dengan kenikmatan dan memberikan tenggang waktu dan mendatangkan azab kepada mereka tanpa mereka sadari. Persamaannya adalah terdapat pada Ath-Thabari dan As-Sa‟di memaknai istidr ̂j tersebut. Sedangkan perbedaannya adalah terletak pada metodologi penafsiran pada ayat-ayat istidr ̂j, cara uraian penafsiran mengenai ayat-ayat istidr ̂j, dan dari substansi penafsiran dari ayat-ayat istidr ̂j tersebut. Kata Kunci: Istidr ̂j; Tafsir Ath-Thabari; Tafsir As-Sa‟di

Actions (login required)

View Item