Neli Agustin, Neli (2024) PERAN KONSELOR DALAM PROSES REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL) YAYASAN MERCUSUAR PEKANBARU RIAU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text (SKRIPSI GABUNGAN) SKRIPSI GABUNGAN.pdf Download (2MB) | Preview
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (443kB)

Abstract

Sampai saat ini tingkat penyalahgunaan narkotika sudah semakin meningkat. Untuk itu diperlukan tindakan atau usaha untuk menanggulangi penyalahgunaan narkotika. Salah satu usahanya yaitu dengan melakukan rehabilita si sosial untuk para korban penyalahgunaan narkoba. Dalam proses rehabilitasi sosial diperlukan peran seorang konselor adiksi untuk membantu dan mendampingi korban penyalahgunaan narkoba agar korban penyalahgunaan narkoba dapat pulih kembali. Di Pekanbaru terdapat Institusi Penerimaan Wajib Lapor Yayasan Mercusuar yang memiliki peranan dalam pemulihan korban penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran konselor adiksi dalam proses rehabilitasi sosial pada korban penyalahguna narkotika di IPWL Yayayasan Mercusuar Pekanbaru Riau. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reaserch) dengan menggunakan metode kualitatif. Informan penelitian ini adalah 2 konselor adiksi di IPWL Yayasan Mercusuar Pekanbaru Riau. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran konselor adiksi dalam proses rehabiltasi sosial yaitu memberikan informasi, edukasi, motivator, fasilitator, dan melakukan konseling kepada korban penyalahgunaan narkoba agar dapat pulih kembali. Peran konselor adiksi dalam proses rehabilitasi sosial penyalahguna narkotika di IPWL Yayasan Mercusuar Pekanbaru sudah efektif dalam menjalankan perannya, hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa konselor adiksi memberi bantuan kepada klien dengan berbagai macam cara, yaitu dengan melakukan assessment, konseling,monitoring, dengan dilakukannya rehabilitasi sebanyak 12 kali, menggunakan pendekatan behavior pada klien, melakukan pertemuan keluarga (Family gathering), dan melakukan program after care.

Actions (login required)

View Item