Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

STUDI IN VITRO: PENGARUH PENAMBAHAN LEGUMINOSA PADA PELLET SILASE EMPULUR BATANG SAWIT MIKROBA DAN PRODUKSI VFA PARSIAL TERHADAP SINTESIS PROTEIN MIKROBA DAN PRODUKSI VFA PARSIAL

M. ADIL MAHARAJA, - (2024) STUDI IN VITRO: PENGARUH PENAMBAHAN LEGUMINOSA PADA PELLET SILASE EMPULUR BATANG SAWIT MIKROBA DAN PRODUKSI VFA PARSIAL TERHADAP SINTESIS PROTEIN MIKROBA DAN PRODUKSI VFA PARSIAL. Skripsi thesis, UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf

Download (788kB) | Preview
[img] Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (528kB)

Abstract

Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan tanaman penting bagi ekonomi Indonesia dan menghasilkan empulur yang dapat digunakan sebagai pakan ruminansia setelah peremajaan. Untuk meningkatkan kualitasnya, empulur dapat diproses menjadi silase dan pellet, serta ditambahkan leguminosa untuk meningkatkan kandungan protein guna mendukung kesehatan dan produktivitas ternak. Penelitian ini mengkaji pengaruh penambahan indigofera, kalopo, dan lamtoro terhadap sintesis protein mikroba (SPM) dan VFA parsial dalam pellet yang terbuat dari silase empulur batang kelapa sawit. Silase empulur batang sawit dibuat dengan penambahan molases dan urea, lalu difermentasi selama 14 hari pada suhu kamar. Selanjutnya dipanen, dikeringkan, dan dibuat menjadi pellet menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah: P1: Silase Empulur Batang Kelapa Sawit (SEBS) + Dedak Padi Halus + Daun Ubi Kayu (kontrol), serta P2, P3, dan P4 masing-masing dengan 14% indigofera, 15% lamtoro, dan 14% kalopo. Parameter yang diukur adalah SPM dan VFA. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), dan perbedaan antar perlakuan diuji pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 14% indigofera (P2) dan 15% lamtoro (P3) meningkatkan SPM sedangkan penambahan kalopo 14% dapat meningkatkan asam asetat (P<0,01), yang menguntungkan bagi ternak. Namun, tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap produksi asam propionat dan butirat. Dengan demikian, silase empulur batang kelapa sawit (SEBS) dapat digunakan secara efektif untuk membuat pellet dengan tambahan indigofera, lamtoro, dan kalopo. Kata Kunci: Empulur batang sawit, silase, pellet, SPM, VFA parsial

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorSadarman, -2005127501sadarman@uin-suska.ac.id
Thesis advisorJully Handoko, -2005068001jully.handoko@uin-suska.ac.id
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Pertanian dan Peternakan > Peternakan
Depositing User: fapertapet -
Date Deposited: 21 Jan 2025 04:25
Last Modified: 21 Jan 2025 04:25
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/85583

Actions (login required)

View Item View Item