SELFINA YUWITA, - (2024) HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN ASUPAN GIZI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (24-59BULAN) DI KECAMATAN RANTAU KOPAR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (700kB)
Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Stunting didefinisikan sebagai pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan kurang dari -2 standar deviasi pada kurva pertumbuhan WHO karena kondisi yang irreversible akibat asupan makanan yang tidak mencukupi dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan stunting, diantaranya pengetahuan gizi ibu dan asupan zat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu dan asupan gizi dengan kejadian stunting pada balita (24-59 bulan). Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rantau Kopar pada bulan April 2024. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan sebanyak 117 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Data yang dikumpulkan berupa data status gizi TB/U menggunakan alat microtoice, pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan berat badan, karakteristik ibu dan balita, data asupan gizi dengan menggunakan form food recall 2×24 jam dan data pengetahuan gizi ibu dengan menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebagian ibu (35,9%) memiliki pengetahuan gizi yang kurang, asupan gizi defisit pada balita (energi 12%, protein 20,5%, lemak 19,7% dan karbohidrat 15,4%), dan persentase balita stunting sebesar 1,7%. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting pada balita (24-59 bulan) (p>0,05), dan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan gizi (energi, protein, karbohidrat, dan lemak) dengan kejadian stunting pada balita (24-59 bulan) (p<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting pada balita (24-59 bulan) dan terdapat hubungan asupan gizi dengan kejadian stunting pada balita (24-59 bulan) di Kecamatan Rantau Kopar.

Actions (login required)

View Item