M. IBNU ARPAN HASIBUAN, - (2024) PERAN KEPALA DESA SEBAGAI HAKAM DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK RUMAH TANGGA DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Martujuan Kecamatan Ujung Batu). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
||
|
Text
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK M. Ibnu Arpan Hasibuan, 2024 : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konflik rumah tangga yang berujung perceraian di Desa Martujuan. Perceraian merupakan sesuatu yang diperbolehkan tetapi dibenci oleh Allah SWT. Untuk itu dalam sebuah kelompok masyarakat diperlukan penengah atau mediator untuk menyelesaikan konflik rumah tangga. Dalam hal ini Kepala Desa menjadi salah satu yang mengambil peran dalam menyelesaikan konflik rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Kepala Desa sebagai hakam dalam menyelesaikan konflik rumah tangga di Desa Martujuan dan untuk mengetahui tinjauan Hukum Islam terhadap Peran Kepala Desa sebagai hakam dalam menyelesaikan konflik rumah tangga di Desa Martujuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Data penelitian ini didapatkan melalui wawancara terhadap 7 orang informan yang terdiri dari Kepala Desa dan 3 pasang suami istri yang melakukan mediasi sebagai sumber data primer dan sumber data sekunder yaitu dokumen, literatur hukum islam seperti buku dan jurnal ilmiah, serta hasil penelitian terdahulu terkait pembahasan pada penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah bahwa peran Kepala Desa sebagai hakam dalam menyelesaikan konflik rumah tangga di Desa Martujuan sudah sesuai dengan fungsi dan tugas hakam yaitu, menyelidiki dan mengklarifikasi masalah yang dihadapi para pihak serta menasehati dan mencari solusi supaya kedua keduanya dapat berdamai. Kepala Desa memfasilitasi musyawarah dan memberikan nasihat serta menghadirkan tokoh adat dan tokoh agama yang dihormati untuk memberikan pandangan yang bertujuan mendamaikan pihak-pihak yang berkonflik sehingga dapat meminimalisir angka perceraian. Dalam perspektif Hukum Islam, peran kepala desa sebagai hakam memiliki dasar yang kuat dan selaras dengan prinsip syariat. Dalam QS. An-Nisa’ [4]: 35, menyebutkan jika terjadi perselisihan antara suami istri, maka utuslah seorang hakam dari pihak suami dan istri. Peran kepala desa sebagai hakam di Desa Martujuan mengimplementasikan ayat ini, meskipun Kepala desa bukan bagian dari keluarga, tetapi dari dasar hukum lain menjelaskan bahwasannya selagi sesuatu itu mendatangkan kemaslahatan maka di bolehkan dan belum ada ayat yang mengharamkan hakam dari pihak yang bukan keluarga. Kata Kunci: Peran, Kepala Desa, Hakam, Konflik, Hukum Islam
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) | ||||||||||||
Depositing User: | fasih - | ||||||||||||
Date Deposited: | 13 Dec 2024 08:39 | ||||||||||||
Last Modified: | 13 Dec 2024 08:39 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/84889 |
Actions (login required)
View Item |