SARWAN MUNAF, - (2024) HAK AHLI WARIS DALAM HARTA WARIS YANG TIDAK DIAMBIL DITINJAU MENURUTMAQASID SYARI’AH (Studi Kasus di Desa Sumpadang Baru Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI SARWAN MUNAF.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (764kB) |
Abstract
ABSTRAK Sarwan Munaf (2024) : Hak Ahli Waris dalam Harta Waris yang Tidak Diambil Ditinjau Menurut Maqasid Syari’ah (Studi Kasus di Desa Sumpadang Baru Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman) Penelitian ini berangkat dari latar belakang adanya praktik pengunduran diri yang terjadi di di Desa Sumpadang Baru Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Padahal seyogyanya, harta warisan serta-merta akan beralih menjadi milik ahli waris, namun hal itu tidak menjadi halangan atas masih terjadinya kasus pengunduran diri dari hak waris. Fenomena di atas juga semakin menguatkan pemahaman bahwa praktik pengunduran diri atau ahli waris yang tidak ingin menerima hak waris masih terjadi di kalangan masyarakat, walaupun hal tersebut tidaklah dikenal dan diuraikan dalam Islam secara eksplisit dan mendetail. Penelitian ini mengkaji dua rumusan masalah yaitu bagaimana praktik pengunduran diri dari hak waris di Desa Sumpadang Baru Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman dan bagaimana tinjauan Maqasid syariah terhadap praktik pengunduran diri dari hak waris di Desa Sumpadang Baru Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Metode Penelititian ini mencakup jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sebagai sampel penelitian, informan dalam penelitian ini terdiri dari dua studi kasus di Desa Sumpadang Baru yang penulis temukan dari hasil observasi terkait fenomena pengunduran diri dari hak waris. Penelitian ini mendapati hasil temuan bahwa praktik pengunduran diri dari hak waris di Desa Sumpadang Baru Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman dilakukan cara tidak mengambil hak bagiannya sebagai ahli waris namun mengalihkan porsi bagian warisannya kepada ahli waris lain yang dirasa lebih membutuhkan harta tersebut seperti misalnya seorang ibu atau anggota keluarga yang lain. Sedangkan perspektif Maqasid Syari’ah terhadap praktik pengunduran diri dari hak waris di Desa Sumpadang Baru terdapat pada al-usul al-khamsah seperti menjaga agama dalam bentuk implementasi akhlak baik, menjaga jiwa untuk mengantisipasi perselisihan, menjaga keturunan agar harmonisnya hubungan keluarga, menjaga harta supaya terhindar dari hal-hal yang merusak, dan menjaga akal sebagai bentuk hasil pertimbangan akal atas iktikad pengunduran diri dari hak waris. Kata Kunci: Hak Ahli Waris dalam Harta Waris yang Tidak Diambil
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) | ||||||||
Depositing User: | fasih - | ||||||||
Date Deposited: | 03 Dec 2024 08:00 | ||||||||
Last Modified: | 03 Dec 2024 08:00 | ||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/84716 |
Actions (login required)
View Item |