TIARA DELVITA RAMADHANI, - (2024) PERAN POLSEK BANGKINANG KOTA DALAM MENGATASI BALAP LIAR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (5MB) | Preview
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Tiara Delvita Ramadhani, (2024): Peran Polsek Bangkinang Kota dalam Mengatasi Balap Liar Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Perspektif Fiqih Siyasah Balap liar merupakan pelanggaran lalu lintas yang banyak menimbulkan dampak negatif. Dengan semakin maraknya yang melakukan balap liar di wilayah hukum Polsek Bangkinang Kota, maka pihak kepolisian harus berperan aktif dalam menanggulangi hal tersebut. Peserta balap liar sering kali mengabaikan standar keselamatan berlalu lintas, seperti mengenakan jaket, sarung tangan, menggunakan spion, dan tidak menggunakan knalpot yang mengeluarkan suara keras. Selain itu, balap liar tidak hanya membahayakan peserta balap liar itu sendiri tetapi juga pengguna jalan lainnya dan termasuk juga masyarakat yang tinggal diwilayah tersebut. Balapan liar tidak hanya dilakukan pada siang hari tetapi juga malam hari, dan selain sebagai hiburan, balap liar juga sering kali melibatkan perjudian. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, namun balap liar masih saja terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program Polsek dalam menjaga Kamtibmas Bangkinang Kota, mengetahui kendala yang dihadapi Polsek dalam mengatasi balap liar dan untuk mengetahui tinjauan Fiqih Siyasah terhadap program Polsek dalam mengatasi balap liar di Bangkinang Kota. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research). Jenis data dalam penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pendekatan penelitan ini yaitu fiqih siyasah dusturiyah. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer langsung wawancara dari kepolisian dan data sekunder dari buku-buku, penelitian terdahulu, jurnal, dan lain sebagainya. Dari penjelasan dan telaah yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan Pertama, program polsek dalam menangani persoalan balap liar di wilayah hukum Kepolisian Sektor Kota Bangkinang sudah sesuai dengan prosedur operasional standar dan melalukan perannya secara aktif serta berjalan dengan baik. Sanksi berupa tilang, denda, imbauan, sosialisasi, dan penyuluhan telah diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kedua, kendala Polsek dalam menangani balap liar di Bangkinang Kota adalah minimnya pengetahuan dan lemahnya daya jera para pelaku kriminal serta kurangnya informasi dari masyarakat sehingga menghambat upaya Polsek Bangkinang Kota dalam memberantas balap liar. Ketiga, Kajian fiqih siyasah dalam masalah ini terkait dengan siyasah dusturiyah yang menegaskan bahwa pemimpin bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya. Kepolisian Sektor Kota Bangkinang telah berupaya dan berperan aktif dalam menanggulangi balap liar, antara lain dengan melakukan patroli rutin di waktu dan lokasi yang memungkinkan terjadinya balap liar. Hal ini, sejalan dengan hukum yang berlaku dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Kata kunci: Polsek, peran, balap liar, Fiqih Siyasah

Actions (login required)

View Item