Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KONSEP KHUSYÛ’ DALAM AL QUR’AN: Studi Komparatif Penafsiran Abdul Qadir al-Jailânî Dan al-Thabâthabâ’î

NINDYA ANINDHITA MAHARANI, - (2024) KONSEP KHUSYÛ’ DALAM AL QUR’AN: Studi Komparatif Penafsiran Abdul Qadir al-Jailânî Dan al-Thabâthabâ’î. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI FULL.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (860kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul "Konsep Khusyû’ Dalam Al Qur’an: Studi Komparatif Penafsiran Abdul Qadir al-Jailânî dan al-Thabâthabâ’î” Khusyû’ merupakan perkara penting dalam hal Ibadah, Kebanyakan khusyû’ diartikan sebagai penyempurna shalat, padahal khusyû’ merupakan hal penting dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan. Dan untuk mengetahui konsep khusyû’ dalam Ibadah, penulis menggunakan dua tafsir yang mempunyai karakteristik yang berbeda yaitu tafsir al-Jailânî dengan melihat paradigma sufisfiknya dan al-Mizan dengan corak syi’ahnya. Ulama Tafsir berbeda dalam memberikan penjelasan terkait penafsiran khusyû’. Oleh karena itu penulis tertarik mencari persamaan dan perbedaan penafsiran ayat-ayat khusyû’ menurut kedua tokoh tersebut dengan Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ayat-ayat khusyû’ dalam al-Qur'an menurut Tafsir al-Jailânî dan al-Mizan serta bagaimana persamaan dan perbedaan penafsiran ayat - ayat khusyû’ menurut al-Jailânî dan Thabathaba'i. Jenis penelitian skripsi ini adalah kepustakaan (Library Research) dengan sumber data primer dari kitab tafsir al-Jailânî dan al-Thabâthabâ’î. Adapun hasil dari penelitian ini adalah menurut al-Jailânî dan al-Thabâthabâ’î khusyû’ merupakan perbuatan yang berasal dari hati dan merupakan sikap tunduk kepada Allah dengan penuh rasa yakin, khusyû’ melibatkan aspek ketakwaan, ketaatan dan kesucian diri dalam beribadah. ketika seseorang beribadah dengan penuh rasa yakin maka Iman dihati mereka akan bertambah. Perbedaan pandangan antara keduanya yaitu menurut al-Jailânî menekankan khusyû’ itu tercipta karna adanya rasa takut kepada Allah dan mengaitkan dengan penyucian bathin dan tercermin dalam perilaku sehari hari. Sedangkan al-Thabâthabâ’î dalam tafsirnya al-Mizan menekankan khusyû’ merupakan sikap pasrah seorang hamba kepada Allah Swt dan khusyû’ sendiri tercipta dari faktor luar yaitu tercipta karna adanya ujian dan ancaman dari Allah dan khusyû’ itu akan tampak dari anggota tubuh (fisik) seorang Hamba. Kata Kunci: Khusyû’, Komparatif, al-Jailânî, al-Thabâthabâ’î

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorNixson, -20130176012nixson.husin@uin-suska.ac.id
Thesis advisorArrafie Abduh, -2010075801Arrafie.abduh@uin-suska.ac.id
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 19 Jul 2024 04:54
Last Modified: 19 Jul 2024 04:55
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/82577

Actions (login required)

View Item View Item