DEFRI YANDA GUSMAN, - (2024) TRADISI RATIB TEGAK PADA MASYARAKAT DESA PULAU TENGAH, KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI (KAJIAN LIVING QUR’AN). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (6MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Tradisi Ratib Tegak pada Masyarakat Desa Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci (Living Qur’an)”. Masyarakat Desa Pulau Tengah menjadikan dzikir salah satu amalan penting yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja seperti pada saat Desa Pulau Tengah terkena bencana, saat pergantian pengurus masjid dan ketika ada perlehatan atau kunjungan dari pemerintah daerah. Tradisi Ratib Tegak yang meraka lakukan adalah untuk memohon kepada Allah SWT agar di lindungi dan dijauhkan dari marabahaya. Untuk itu peneliti akan membahas lebih dalam bagaimana pelaksanaan Tradisi Ratib Tegak ini dan bagaimana pemahaman masyarakat Desa Pulau Tengah terhadap ayat-ayat di dalam Tradisi Ratib Tegak. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan jenis penelitian Field Research. Beberapa hasil temuan dalam penelitian ini antara lain: (1)Tadisi Ratib Tegak di Desa Pulau Tengah merupakan warisan keagamaan yang telah dilestarikan sejak abad ke-17 oleh Syekh Qulhu, seorang ulama yang mendalami berbagai thariqat dan mengajarkan dzikir berdiri setelah kembali dari perantauan. Ratib Tegak awalnya dikenal sebagai Latik Goak, yang kemudian berkembang menjadi Ratib Saman setelah disempurnakan oleh keturunan Syekh Qulhu. Tradisi ini memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual dan sosial masyarakat Pulau Tengah, digunakan dalam berbagai acara penting seperti pergantian pegawai masjid, kunjungan pejabat, dan saat menghadapi musibah. (2)Pelaksanaan Ratib Tegak melibatkan gerakan tubuh yang sinkron dengan kalimat dzikir, menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam. Masyarakat Pulau Tengah melaksanakan Ratib Tegak untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon perlindungan dari segala marabahaya, dan menjaga keberkahan serta sebagai bentuk pelestarian adat dan budaya. Pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dalam Ratib Tegak juga menunjukkan kedalaman spiritualitas yang dihayati oleh masyarakat, menjadikan tradisi ini sebagai bagian integral dari kehidupan religius mereka. Kata Kunci : Dzikir, Tradisi Ratib Tegak, Living Qur’an
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | fushu - | ||||||||||||
Date Deposited: | 19 Jul 2024 02:09 | ||||||||||||
Last Modified: | 19 Jul 2024 02:09 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/82222 |
Actions (login required)
View Item |