SELVIA AGUSTINA, - (2024) JAWABAN IBNU RUSYD (1126 M-1198 M) TERHADAP PENGKAFIRAN FILOSOF OLEH AL-GHAZALI (1058 M-1111 M): Sebagai Kajian Analitis. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text SKRIPSI FULL.pdf Download (1MB) | Preview
	Text HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (579kB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang Pemikiran filosofis al-Ghazali cenderung untuk disepakati mempengaruhi belahan Timur Dunia Islam yang menjadi biang keladi redupnya kreatifitas dan dinamika dalam berfilsafat. Maka tujuan penelitian ini dijelaskan untuk mengetahui respon Ibnu Rusyd terhadap pengkafiran oleh al-Ghazali itu menurut mereka, filsafat telah menyelewengkan keyakinan Islam dan orang-orang yang berkompeten didalamya. Diranah ini tidak sepantasnya para ulama saling mengkafirkan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitis dalam mengkaji respon Ibnu Rusyd terhadap pandangan al-Ghazali sekaligus sebagai pembelaan terhadap filsuf, respon Ibnu Rusyd terhadap kritik filsafat Al-Ghazali tentang kekekalan alam (ada tanpa permulaan), Allah tidak mengetahui segi-segi juz’iyyat (Particulars), dan kebangkitan jasmani (dari kubur) dialam barzah (akhirat). Ibnu Rusyd menjawab bahwa pertama, alam qadim yaitu Tuhan menciptakan alam sudah ada sesuatu disamping Tuhan. Dari sesuatu yang telah ada dan diciptakan Tuhan, itulah Tuhan menciptakan alam. Kedua para filsuf tidak pernah mengatakan¬ Allah SWT tidak mengetahui yang juz’iyah¬. Yang dikatakan para filsuf adalah pengetahuan Allah SWT menge¬nai¬ hal yang juz’iyah tidak sama dengan pengetahuan¬ manusia. Ketiga kehidupan di akhir zaman berbeda dengan kehidupan didunia. Untuk memperkuat bantahannya Ibn Rusyd mengemukakan beberapa ayat dalam al-Qur’an. Kata Kunci: Ibnu Rusyd, al-Ghazali, Filosof, Pengkafiran.

Actions (login required)

View Item