Taubatan Nasuha, - (2024) Konsep Pendidikan Akhlak: Studi Komparasi Pemikiran Ibnu Miskawaih Dan Al-Zarnuji (Analisis Kitab Tahdzib Al Akhlak dan Ta’lim Al-Muta’allim ) Dan Relevansinya Dengan Pendidi kan Karakter Di Era Kontemporer . Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text TANPA BAB IV.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Taubatan Nasuha (2024 ):Konsep Pendidikan Akhlak: Studi Komparasi Pemikiran Ibnu Miskawaih Dan Al-Zarnuji (Analisis Kitab Tahdzib Al Akhlak dan Ta’lim Al-Muta’allim) Dan Relevansinya Dengan Pendidi kan Karakter Di Era Kontemporer . Pendidikan akhlak dalam Islam merupakan hal yang sangat urgen guna membentuk dan membina manusia menuju kedewasaan dalam mengambil sikap,baik secara fisik, akal, mental, maupun mora. Rumusan masalah penelitian ini adalah; 1)Bagaimana konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih dan Al-Zarnuji? 2)Apa sajakah persamaan dan perbedaan pandangan Ibnu Miskawaih dan Al-Zarnuji? 3)Bagaimana relevansi pendidikan akhlak menurut Ibnu Miskawaih dan Al-Zarnuji dengan pendidikan karakter di era kontemporer?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didesain dalam bentuk penelitian kepustakaan (library research )berjenis kajian pemikiran tokoh. Tokoh dunia yang dikaji pemikirannya adalah Ibnu Miskawaih dan Al-zarnuji. Pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi terhadap sumber data primer berupa kitab Tahdzib Al-Akhlaq dan Ta’lim Al-Muta’allim dan sumber data sekunder berupa literatur cetak maupun digital yang relevan. Analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Adapun hasil penelitian ini adalah: Ibnu Miskawaih Miskawaih mengungkapkan pengertian akhlak sebagai perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran terlebih dahulu, untuk menumbuhkan akhlak maka manusia perlu mengembangkan potensi jiwa, aqal, dan menahan amarah, serta meninggalkan sikapsikap bahimiah. Pendidikan akhlak yang ada dalam kitab Ta’limul Muta’allim sebagaimana diformulasikan oleh Az-Zarnuji memiliki nuansa sufistik pedagogik. Persamaan dan perbedaan Pendapat Ibnu Miskawaih dan Al-Zarnuji tentang pendidikan akhlak, Persamaannya adalah mengenai hakikat dan tujuan pendidikan akhlak (keduanya pendidikan akhlak sebagai proses pengembangan jiwa dan penanaman nilai dalam diri siswa supaya memiliki akhlak mulia, metode pembelajaran pendidikan akhlak (sama-sama menerapkan pembiasaan-pembiasaan), materi pendidikan akhlak (mengamini syariat sebagai materi ) dan pusat pendidikan akhlak (mereka sepakat menggunakan lingkungan dalam pelaksanaan pendidikan akhlak). Selanjutnya tentang perbedaan Ibnu Miskawaih dan Al-Zarnuji bahwa Ibn Miskawaih memiliki kriteria-kriteria khusus bagi guru pendidikan akhlak, seperti pandai dan dicintai oleh muridnya. Sedangkan Al-Zarnuji menyarankan agar semua guru ridha, tawadhu, wara’, ikhlas dan sabar, niat, wara’ dalam belajar, istifadah, tawakkal dalam belajar. Adapun relevansi pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih dan Al-Zarnuji dengan pendidikan karakter di era kontemporer yaitu masih relevan, hal ini selaras dengan landasan pendidikan karakter yang tercantum dalam Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003. Kata kunci : Pendidikan Akhlak, Ibnu Miskawaih, Al-Zarnuji, Pendidikan Karakter, Era Kontemporer

Actions (login required)

View Item