KHAIRUNNISA.M.Y, - (2024) MAKNA AL-MANNU DAN AL-ADZÂ (Kajian Tafsir Fî Zilâlil Qur’ân, al-Azhâr, al-Munîr, dan al-Misbâh). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (7MB) | Preview
	Text (BAB IV HASIL PENELITIAN) BAB IV HASIL PENELITIAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai etika dalam berinfak, yaitu larangan mengungkit-ungkit ataupun menyakiti hati sipenerima yang disebut dengan al-Mannu dan al-Adzâ. Karena sifat ini sangat bertentangan dengan al-Qur’an dan Hadits yang dimana amal orang yang berinfak tertolak dan batal akibat sifat tersebut. Fokus penelitian ini yaitu kepada penafsiran al-Mannu dan al-Adzâ dalam surah al-Baqarah ayat 262 dan 264. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk menganalisis makna al-Mannu dan al-Adzâ dalam surah al-Baqarah ayat 262 dan 264, menggunakan metode maudhu’I yaitu suatu cara menafsirkan al-Qur’an dengan mengambil tema tertentu yang dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan library research yakni penelitian yang berasal dari bahan-bahan tertulis berupa bahan-bahan kepustakaan. Sehingga dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini terdapat dua poin, pertama memberikan pemahaman mengenai penafsiran tentang al-Mannu dan al-Adzâ menurut pendapat beberapa mufassir didalam kitab tafsirnya, penafsiran ini dibatasi dengan empat kitab tafsir yaitu Tafsir Fî Zilâlil Qur’ân, Tafsir al-Azhâr, Tafsir al-Munîr, dan Tafsir al-Misbâh, kedua korelasi al-Mannu dan al-Adzâ terhadap infak, sedekah, dan zakat yaitu pentingnya memberikan infak dengan ikhlas dan tulus agar diterima oleh Allah Subhanahuwata’ala. Sehingga tidak ada lagi yang memberi infak dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti hati yang menerima infak tersebut. Kata kunci: Al-Mannu, al-Adzâ, infak, sedekah, zakat.

Actions (login required)

View Item