ILHAM HANIFUL ASRI, - (2024) HUKUM ZAKAT HEWAN TERNAK YANG DIBERI MAKAN (STUDI KOMPARATIF IMAM MALIK DAN IMAM ASY-SYAFI’I). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
SKRIPSI ILHAM HANIFUL.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK ILHAM HANIFUL ASRI (2024): HUKUM ZAKAT HEWAN TERNAK YANG DIBERI MAKAN (STUDI KOMPARATIF IMAM MALIK DAN IMAM ASY-SYAFI’I) Penelitian ini berdasarkan latar belakang perbedaan pendapat Imam Malik dan Imam Malik dan Imam Asy-Syafi’i mengenai hukum zakat hewan ternak yang diberi makan. Imam Malik berpendapat bahwa hewan ternak yang diberi makan dikeluarkan zakatnya. Sedangkan menurut Imam Asy-Syafi’i hewan ternak yang diberi makan tidak dikeluarkan zakatnya. Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendapat Imam Malik dan Imam As-Syafi‟i tentang hukum zakat hewan ternak yang diberi makan serta dalil-dalil yang digunakan dan mengetahui analisis komparatif pendapat Imam Malik dan Imam Asy-Syafi’i tentang zakat hewan ternak yang diberi makan serta analisis penulis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu mengumpulkan data dan bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dengan melakukan studi kepustakaan murni, membaca dan membahas tulisan-tulisan buku yang mengarah dengan pembahasan ini, baik sumber primer maupun sekunder. Oleh karena itu teknik penulisan yang penulis gunakan adalah Content Analysis dengan mendalami data-data dari kedua tokoh, kemudian menyajikannya dengan metode deskriptif dan komparatif dari data-data atau pendapat dari kedua tokoh yaitu itu Imam Malik dan juga Imam Asy-Syafi’i tentang hukum zakat hewan ternak yang diberi makan. Berdasarkan hasil kajian, penulis menyimpulkan bahwa, menurut Imam Malik hewan ternak yang diberi makan wajib dikeluarkan zakatnya dengan dalil keumuman hadis dari Abu Bakar. Dari hadis tersebut Imam Malik lebih mengedepankan mutlaq hadis daripada muqayyad hadis. Sedangkan Imam Asy- Syafi’i berpendapat hewan ternak yang diberi makan tidak ada kewajiban dikeluarkan zakatnya karena mengedepankan muqayyad hadis daripada mutlaq hadis. Imam Asy-Syafi’i juga juga berhujjah deengan qiyas dan mafhum mukhalafah dalam hadis, sedangkan Imam Malik memandang bahwa keumuman hadis lebih kuat. Setelah dilakukan anlisis komparatif dari kedua pendapat tokoh tersebut, penulis berkesimpulan bahwa pendapat Imam Asy-Syafi’i lebih kuat dan logis, karena hewan ternak saimah lebih merealisasikan maksud dari zakat itu sendiri, bahwa zakat itu pada harta yang bertumbuh, bertambah dan berkembang, dan juga tidak memerlukan pembiayaan yang mengurangi nilai pertumbuhannya seperti hewan ternak yang diberi makan, sehingga tidak mungkin disamakan hukumnya. Kata kunci : Imam Malik, Imam Ays-Syafi’i, Hukum Zakat Hewan Ternak yang Diberi Makan
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.54 Zakat | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum | ||||||||||||
Depositing User: | fasih - | ||||||||||||
Date Deposited: | 11 Jul 2024 06:40 | ||||||||||||
Last Modified: | 11 Jul 2024 06:57 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/81367 |
Actions (login required)
View Item |