SITA AMELIA PRATIWI, - (2024) MAQÂSHID PERNIKAHAN MENURUT PARA MUFASSIR DAN KETERKAITANNYA DENGAN CHILDFREE (PENDEKATAN MUBÂDALAH). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “MAQÂSHID PERNIKAHAN MENURUT PARA MUFASSIR DAN KETERKAITANNYA DENGAN CHILDFREE (PENDEKATAN MUBÂDALAH)”, bertujuan untuk mengeksplorasi tujuantujuan utama pernikahan menurut mufassir dan bagaimana keputusan untuk tidak memiliki anak/childfree dapat diintegrasikan dalam kerangka maqâshid syariah. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan yang menggunakan pendekatan mubâdalah, yang menekankan pada prinsip kesalingan dan keadilan antara suami dan istri. Dalam konteks modern, semakin banyak pasangan yang memilih childfree dengan berbagai alasan, seperti faktor ekonomi, kesehatan, dan kebebasan individu. Penelitian ini menyoroti bagaimana keputusan ini dapat dipahami dan diterima dalam Islam asalkan sesuai dengan prinsip maqâshid syariah dan didasarkan pada kesepakatan bersama. Pendekatan mubâdalah digunakan untuk menekankan pentingnya hubungan yang setara dan saling menghormati dalam pernikahan, dimana keputusan besar seperti memiliki anak harus diambil bersama dengan mempertimbangkan kesejahteraan emosional, fisik, dan ekonomi kedua belah pihak. Dalam hal ini, al-Qur’an menjadi tuntunan langkah yang relevan, melalui penelitian dengan metode maudhu’i berdasarkan kitab tafsir Jami’ al-bayan fi Ta’wil Al-Qur’an karya Imam Ath-Thabari, kitab tafsir Fi Zhilalil Qur’an karya Sayyid Quthb dan kitab Tafsir Asy-Sya’rawi karya Syekh al-Mutawalli al-Sya’rawi. Penulis ingin lebih mudah memahami maksud tersirat dari firman-Nya, dengan meneliti karya-karya tafsir tentang penjelasan isi al-Qur’an, dengan menganalisis ayat-ayat maqâshid pernikahan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah meskipun memiliki anak adalah salah satu tujuan pernikahan dalam Islam, keputusan untuk tidak memiliki anak dapat dibenarkan dalam konteks maqâshid syariah yang mana dikategorikan sebagai temporarily childfree, selama dilakukan dengan niat baik dan kesepakatan bersama. Pendekatan mubâdalah menawarkan kerangka yang inklusif dan adil untuk memahami berbagai dinamika dan pilihan dalam pernikahan modern.

Actions (login required)

View Item