MUHAMMAD JAZULI, - (2024) NILAI AKIDAH DAN SOSIAL PADA TRADISI SEMAH RANTAU DI DESA TANJUNG BERINGIN KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (922kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul Nilai Akidah dan Sosial Pada Tradisi Semah Rantau di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. Tradisi Semah Rantau merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Desa Tanjung Beringin karena tradisi tersebut dilakukan untuk melestarikan budaya nenek moyang terdahulu, juga membuang musibah yang ada pada masyarakat dan juga mencegah timbulnya perilaku yang bertentangan dengan agama dan adat istiadat yang berlaku di desa itu sendiri, kegiatan mencegah perilaku menyimpang dan tolak bala tersebut dilakukan melalui perantara yaitu dengan pelaksanaan Tradisi Semah Rantau. Adapun rumusan masalah yang dapat penulis kemukakan dari judul ini adalah makna tradisi Semah Rantau bagi masyarakat Desa Tanjung Beringin, bagaimana pelaksanaan Tradisi Semah Rantau, serta bagaimana Tradisi Semah Rantau ditinjau dari perspektif nilai-nilai dan akidah Islam. Jenis penelitian ini adalah field reseach dan metode penelitiannya deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat Desa Tanjung Beringin dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah berupa deskriptif kualitatif. Nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan sema nagari yaitu nilai sosial, nilai moral, nilai gotong royong, nilai kerukunan, nilai religi, dan nilai ekonomi, nilai estetika, nilai hiburan dan nilai budaya. Pelaksanaan Tradisi Semah Rantau di Desa Tanjung Beringin berawal dari nazar masyarakat kepada Allah, yaitu jika tidak terjadi bala atau bencana dan tidak konflik di antara masyarakat maka pada tahun berikutnya akan disembelih satu ekor hewan kerbau dan ziarah kuburan. Tradisi Semah Rantau dilaksanakan oleh masyarakat Tanjung Beringin dengan tujuan agar harimau penjaga dapat menjaga kampung, masyarakat memohon keselamatan dari Allah dengan menggunakan beberapa bingkisan sebagai perantara. Melihat dari tujuan tradisi Semah Rantau tersebut dikhawatirkan bagi masyarakat yang tidak memahami Islam secara keseluruhan maka masyarakat dapat menyalahartikan apa makna dari selamatan (slametan), karena masyarakat melaksanakan hanya ikut-ikutan dan merasa takut akan terjadi sesuatu yang membahayakan apabila tidak melaksanakan tradisi tersebut. Kepercayaan inilah yang dapat mengurangi keimanan manusia kepada Allah SWT.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.01 Filsafat dan Teori tentang Agama Islam | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat | ||||||||||||
Depositing User: | fushu - | ||||||||||||
Date Deposited: | 12 Jul 2024 02:31 | ||||||||||||
Last Modified: | 12 Jul 2024 02:31 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/81057 |
Actions (login required)
View Item |