HARUN HARASYID, - (2024) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN TINGGAL SERUMAH DALAM MASA IDDAH TALAK RAJ’I : Studi Kasus Hukum Adat Masyarakat Di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text HARUN REPOSITY PASCA.pdf Download (11MB) | Preview

Abstract

Adat pernikahan melayu sangat dipengaruhi oleh adat istiadat masa lalu yang digabungkan dengan budaya Islam. Adat melayu sangat diutamakan dan menjadi ukuran derajat seseorang. Orang yang tidak tahu adat atau kurang mengerti adat dianggap sangat memalukan dan dapat dikucilkan dari kelompok masyarakat. Dalam pernikahan masyarakat melayu di kecamatan Rambah Hilir dari dahulu itu harus mengikuti adat. Dari awal pernikahan sampai perceraian, ada ketentuan adatnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research). Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dalam pandangan hukum adat yang berlaku pada masyarakat Melayu di kecamatan Rambah Hilir, Pelarangan tinggal serumah bagi pasangan yang sedang menjalani masa iddah talak raj’i merupakan hal yang harus dilakukan. Karena menurut hukum adat yang berlaku, pasangan tersebut bukanlah mahrom lagi yang apabila mereka tetap tinggal serumah maka akan dikhawatirkan akan mudhorat yang ditimbulkannya. Pelarangan tinggal serumah menurut aturan adat ini juga dimaksudkan sebagai upaya kehati-hatian dalam masalah perceraian anak kemenakan agar mendapatkan kemashlahatan bersama. Sedangkan dalam pandangan Hukum Islam pasangan yang dalam masa iddah talak raj’i masih diperbolehkan untuk tetap tinggal serumah, bahkan ada ayat alqur’an yang menjelaskan tentang kewajiban untuk pasangan suami istri yang sedang menjalani masa iddah untuk tetap tinggal serumah. Kata Kunci: Masa Iddah, Talak Raj’i, Sanksi Adat

Actions (login required)

View Item