MUHAMMAD BAIHAQQI ASSALIMI, - (2024) ANALISIS AL-TAQDĪM WA AL-TA`KHĪR TERHADAP PENYEBUTAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA AYĀT AL-AḤKĀM. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text (TANPA BAB IV) TANPA BAB IV.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Al-Taqdīm Wa Al-Ta`khīr Terhadap Penyebutan Laki-Laki Dan Perempuan Pada Ayāt Al-Aḥkām”. Penyebutan laki-laki dan perempuan pada ayāt al-aḥkām memiliki perbedaan pada mendahulukan dan mengakhirkan antara keduanya. Perbedaan itu ada pada mendahulukan penyebutan perempuan sebagai libās bagi laki-laki daripada laki-laki sebagai libās bagi perempuan (Q.S. Al-Baqarah [2]: 187), mendahulukan penyebutan pezina perempuan daripada pezina laki-laki (Q.S. Al-Nur [24]: 2) serta mendahulukan penyebutan pencuri laki-laki daripada pencuri perempuan (Q.S. Al-Ma`idah [5]: 38). Dalam qawā’id al-tafsīr (kaidah-kaidah tafsir) ada satu kaidah yang membahasa terkait hal ini, yaitu kaidah al-taqdīm wa al-ta`khīr. Maka penelitian ini akan menganalisis apa bentuk uslūb al-taqdīm wa al-ta`khīr terhadap penyebutan laki-laki dan perempuan pada ayāt al-aḥkām serta apa makna yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (library research), sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada kitab tafsir lughawy dan fiqhi. Dianalisis dengan menggunakan metode Abdul Hayyi al-Farmawi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pertama, pada penyebutan istilah libās memiliki bentuk al-taqdīm wa al-ta`khīr dengan sebab al-Ḥatstsu ‘alaih, sedang pada penyebutan pezina dan pencuri memiliki bentuk al-taqdīm wa al-ta`khīr dengan sebab al-Katsrah. Kedua, ayāt al-aḥkām ini tidak hanya sekedar membicarakan prihal hukum secara tersurat saja, namun ayāt al-aḥkām ini pula menjelaskan bagaimana keadaan sosial secara tersirat.

Actions (login required)

View Item