Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

EVALUASI FISIK RANSUM PELLET BROILER DENGAN LEVEL AMPAS SAGU FERMENTASI DAN JENIS PEREKAT YANG BERBEDA

MAULIDA PUTRI SONGITA, - (2024) EVALUASI FISIK RANSUM PELLET BROILER DENGAN LEVEL AMPAS SAGU FERMENTASI DAN JENIS PEREKAT YANG BERBEDA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
FILE LENGKAP KECUALI HASIL PENELITIAN (BAB IV).pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
FILE HASIL PENELITIAN (BAB IV).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (459kB)

Abstract

MAULIDA PUTRI SONGITA (2024) :EVALUASI FISIK RANSUM PELLET BROILER DENGAN LEVEL AMPAS SAGU FERMENTASI DAN JENIS PEREKAT YANG BERBEDA Ampas sagu merupakan limbah yang berasal dari industri pengolahan sagu yang berbentuk padat dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan teknologi fermentasi silase. Ampas sagu dapat diberikan kepada ternak dengan diolah kembali menjadi bahan pakan berbentuk pellet. Molases dan tepung tapioka digunakan untuk perekat pellet yang berfungsi untuk mengikat bahan pakan pellet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fisik dari pakan pellet berbahan dasar ampas sagu fermentasi seperti kadar air, berat jenis, sudut tumpukan, kerapatan tumpukan, dan ketahanan benturan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (4x2) dengan 3 ulangan faktor A level ampas sagu fermentasi 0%, 5%, 10% dan 15% dan faktor B jenis perekat molases dan tepung tapioca. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah berat jenis, kadar air, sudut tumpukan, kerapatan tumpukan, dan ketahanan benturan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat interaksi antara level ampas sagu fermentasi dengan jenis bahan perekat terhadap ketahanan benturan dan kerapatan tumpukan pellet. Pemberian ampas sagu fermentasi hingga 15% berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kenaikan kadar air, ketahanan benturan, dan kerapatan tumpukan, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat jenis dan sudut tumpukan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ampas sagu fermentasi 15% menghasilkan kadar air pellet tertinggi dan penggunaan ampas sagu fermentasi sebanyak 10% memberikan hasil terbaik untuk kadar air pellet dan jenis bahan perekat (molases dan tepung tapioka) tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas pellet. Kata kunci : Ampas sagu, kualitas fisik, Molases, pellet, Tapioka

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Pertanian dan Peternakan > Peternakan
Depositing User: ftk -
Date Deposited: 05 Jul 2024 08:46
Last Modified: 05 Jul 2024 08:46
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/80652

Actions (login required)

View Item View Item