KHOIRUL RIZAL NASUTION, - (2024) KONTEKSTUALISASI KABURA DALAM KARAKTER KESERASIAN PERKATAAN DAN PERBUATAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.

	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) BAB IV PEMBAHSAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (850kB)
Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (10MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul: Kontekstualisasi Kabura Dalam Karakter Keserasian Perkataan Dan Perbuatan Perspektif Al-Qur’an, penelitian yang membahas (1) bagaimana penafsiran kabura dalam surah as-Saff ayat 3 dan (2) bagaimana kontekstualisasi kesesuaian perkataan dan perbuatan dengan hakikat kabura. Lafaz kabura terulang 161 kali beserta derivasinya yang terdapat di 58 surah dalam al-Qur’an. Metode penelitian yang dipakai adalah metode maudhu’i atau tematik dengan memakai 5 tafsir yakni tafsir Ath-Thabari, tafsir Fi Dzilalil Qur’an, tafsir Al-Munir, tafsir Al-Azhar serta tafsir Al-Mishbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran kabura dalam surah as-Saff ayat 3 adalah (1) Allah sangat benci dan marah kepada seseorang yang mengaku beriman tetapi perkataannya bertentangan dengan perbuatannya, yang berjanji pada akhirnya tidak ditepati, memiliki sifat munafik, tidak bertanggung jawab, ragu-ragu serta kurangnya tekad dalam mengerjakan yang diperintahkan oleh Allah seperti perintah jihad yang dibahas dalam Surah As-Saff Ayat 3. Penafsiran kabura juga menyangkut jika menyampaikan kebaikan kepada seseorang, diusahakan agar mengamalkan kebaikan itu, demi terhindarnya sifat munafik dan sifat ingkar janji. Penafsiran lafaz kabura menekankan pentingnya sifat istiqamah serta sesuatu yang sudah diucapkan harus sesuai dengan yang dikerjakan. Untuk kontekstualisasi kesesuaian perkataan dan perbuatan dengan hakikat kabura, (2) fakta sosial menunjukkan bahwasanya banyak di antara manusia yang tidak sesuai antara perkataan dan perbuatannya, banyak yang berjanji pada akhirnya tidak ditepati, hari ini mengatakan A besok mengatakan B, yang dikerjakan tidak sama dengan yang diucapkan. Dengan demikian, setelah melihat karakter tidak sesuainya antara perkataan dan perbuatan jika kita kaitkan dengan hakikat kabura, tentu Allah sangat benci, sangat marah pada seseorang yang memiliki karakter seperti itu, seperti yang disampaikan langsung pada surah as-Saff ayat 3. Ini sama halnya dengan orang yang ingkar janji yang termasuk dalam golongan orang munafik dan pembohong, dan sudah pasti karakter ini sangat mengganggu di masyarakat. Maka dari itu sangat penting menepati janji, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Kata Kunci: Kontekstualisasi, Kabura, Tafsir.

Actions (login required)

View Item