NADIROH, - (2024) KONSEP MALU DALAM TAFSIR AL-MUNIR DAN TAFSIR AL-MISHBAH PADA KONTEKS MILENIAL (STUDI ANALISIS KOMPARATIF). Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.

Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (10MB) | Preview
	Text (BAB IV ANALISIS) BAB IV ANALISIS.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (791kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Konsep Malu Dalam Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Mishbah Pada Konteks Milenial (Studi Analisis Komparatif)”. Malu adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak pantas, menjaga diri dari sesuatu yang melanggar hakhak Allah Swt., ataupun menjauhkan diri dari segala sesuatu yang membuat takut, rendah diri dan hina di hadapan Allah Swt. ataupun orang lain. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ayat-ayat malu dalam al-Qur‟an pada tafsir Al-Munir dan tafsir Al-Mishbah dan bagaimana konsep malu dan kontekstualisasinya di era milenial. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Adapun hasil penelitian dalam skripsi ini adalah menurut Wahbah AzZuhaili dan Quraish Shihab, malu dalam dua ayat tersebut ialah sebaik-baiknya sikap dan tindakan seorang muslim dan muslimah. Seperti pada ayat 25 surah AlQasash diterangkan bahwa sikap dan tindakan anak perempuan Nabi Syu‟aib adalah sikap sebaik-baiknya perempuan. Pada ayat 53 surah Al-Ahzab, diterangkan bahwa Rasulullah merupakan suri tauladan yang pantas untuk diikuti oleh semua manusia. Akhlaknya yang mulia tercermin dari sikapnya yang tidak ingin membuat perasaan siapapun tersakiti dan tersinggung. Sikap seperti itulah yang seharusnya di terapkan oleh semua manusia di muka bumi ini, betapa banyaknya kejadian-kejadian yang kurang mengenakkan terjadi dikarenakan menyepelekan rasa malu. Kata Kunci: Malu, Quraish Shihab, Wahbah Az-Zuhaili

Actions (login required)

View Item