Muhammad Rizki Ramadhan, - (2024) MOTIVASI SANTRI MENGIKUTI KEGIATAN SULUK TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI PONDOK PESANTREN BABUSSALAM KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU. Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.
|
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (5MB) | Preview |
|
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (972kB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa di Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru terdapat beberapa santri di pesantren tersebut termotivasi untuk mengikuti kegiatan Suluk. Padahal pada umumnya teman seumuran mereka lebih memilih untuk liburan, bermain, membuang-buang waktu dan sebagainya. tetapi beberapa santri ini lebih memilih untuk mengisi waktunya untuk hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah dengan mengikuti kegiatan spiritual seperti suluk. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latarbelakang dan pelaksanaan suluk di Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru serta motivasi santri mengikuti kegiatan suluk. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari 8 santri, 2 khalifah, dan 1 pembina asrama Pondok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa motivasi santri mengikuti suluk, diantaranya yaitu: 1. Termotivasi karena melihat seniornya menjadi lebih baik akhlaknya dan rajin beribadah setelah beberapa kali mengikuti suluk. 2. Karena santri telah melihat adab, akhlak dan kesederhanaan kehidupan para khalifah sehingga timbul keinginan untuk mengikuti suluk. 3. Karena ingin memperdalam Tarekat Naqsyabandiyah serta mendekatkan diri kepada Allah dan berbagai motivasi lainnya. Suluk diajarkan di Pesantren Babussalam adalah untuk mendorong para santri agar mengikuti Tarekat Naqsyabandiyah. Tarekat naqsyabandiyah diajarkan kepada santri tujuannya adalah untuk membina para santri pada masa perkembangannya agar senantiasa berdzikir dan melaksanakan amalan tarekat lainnya; agar tertanam keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia sejak remaja. Syarat untuk mengikuti suluk adalah harus menjadi jamaah Tarekat Naqsyabandiyah terlebih dahulu. Santri diperbolehkan mengambil suluk 10, 20, hingga 40 hari. Dimulai 10 hari sebelum bulan Ramadhan. Setelah mengikuti suluk, khalifah akan menyampaikan tata tertib, tata krama, dan amalan dzikir kepada salik. Dalam amalan zikir Suluk Tarekat Naqsyabandiyah disebut dengan dzikir qalbi, yaitu dzikir yang dilakukan dalam hati. Zikir qalbi dalam tarekat naqsyabandiyah terbagi menjadi dua, yaitu dzikir dengan lsmu dzat (Allah) dan dzikir dengan nafi itsbat (lailahaillAllah). Kata kunci: Pesantren Babussalam Pekanbaru, Tasawuf, Tarekat Naqsyabandiyah, Suluk.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.7 Perkembangan Islam > 297.74 Dakwah Islam, Penyebaran Islam | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat | ||||||||||||
Depositing User: | fushu - | ||||||||||||
Date Deposited: | 15 May 2024 00:13 | ||||||||||||
Last Modified: | 15 May 2024 00:13 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/78632 |
Actions (login required)
View Item |