Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

UNSUR SUFISTIK DALAM TRADISI TOLOKIN TUJUH PADA PERISTIWA KEMATIAN DI DESA RAMBAH SAMO BARAT, ROKAN HULU

HERU NANDA, - (2024) UNSUR SUFISTIK DALAM TRADISI TOLOKIN TUJUH PADA PERISTIWA KEMATIAN DI DESA RAMBAH SAMO BARAT, ROKAN HULU. Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf

Download (7MB) | Preview
[img] Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul Unsur Sufistik Tradisi Tolokin Tujuh di Desa Rambah Samo Barat, Rokan Hulu. Penelitian ini berawal dari partisipasi masyarakat dalam menjalankan ritual tradisi tolokin tujuh pada peristiwa kematian, yang bertujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia, baik untuk keluarga maupun masyarakat secara umum. Penelitian ini difokuskan pada dua permasalahan yakni, bagaimana prosesi tradisi tolokin tujuh di desa Rambah Samo Barat, dan bagaimana unsur sufistik dalam tradisi tolokin tujuh. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam konteks ini, informan terdiri dari mursyid, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sekitar. Hasil penelitian menyatakan bahwa prosesi tradisi tolokin tujuh diawali dari masyarakat mendatangi kuburan setelah salat subuh dengan hati yang ikhlas, dan duduk melingkari kuburan. Kemudian membaca istigfar, silsilah yasin, surah al-Fatihah, surah al-Insyirah, surah at-Takatsur, surah yasin, doa tolokin tujuh, surah al-Ikhlas, surah al-Falaq, surah an-Nas, tahlil, doa, bersalam-salaman dan diakhiri dengan ahli bait memberikan sedekah berupa makanan dan minuman. Unsur sufistik yang terkandung dalam tradisi tolokin tujuh adalah zuhud dan tobat, khauf dan raja’, sabar dan syukur, ikhlas, tawakal, muhasabah, dan rida. Dengan demikian tradisi tolokin tujuh tetap dijalankan oleh masyarakat karena sesuai dengan ajaran agama, yaitu tidak bertentangan dengan syariat. Oleh karena itu, tradisi ini masih dipertahankan hingga kini karena bacaan tolokin tujuh berisi ayat-ayat al-Qur’an dan doa-doa, serta memberikan pengajaran bahwa setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan. Kata Kunci : Unsur Sufistik, Tradisi, Tolokin Tujuh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorProf. Dr. H. M. Arrafie Abduh, M.Ag, -2010075801Arrafie.abduh@gmail.com
Thesis advisorDr. Wilaela, M.Ag, -2002086801wilaela@uin-suska.ac.id
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 08 May 2024 01:24
Last Modified: 08 May 2024 01:24
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/78571

Actions (login required)

View Item View Item