HELI YANA, - (2024) PELAKSANAAN JUAL BELI KELAPA SAWIT DITIMBANG MENGGUNAKAN PERON MENURUT PERSPEKTIF FIQIH MUAMALAH (Studi Kasus PT. Teso Indah Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu). Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.

Preview	Text SKRISPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (8MB) | Preview
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (858kB)

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi adanya pelaksanaan penimbangan dalam jual beli kelapa sawit di PT. Teso Indah yaitu adanya kekeliruan hasil kerja para penjual dalam melakukan administrasi timbangan TBS, dan unsur kesengajaan penjual dengan memasukan kualitas buah kelapa sawit yang kurang bagus atau masih mentah yang disembunyikan dari para pembeli. Permasalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan jual beli kelapa sawit ditimbang menggunakan peron, apa saja hambatan dalam sistem dan proses penimbangan menggunakan peron, dan bagaimana perspektif fiqih muamalah terhadap pelaksanaan jual beli kelapa sawit ditimbang menggunakan peron di PT. Teso Indah Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Populasi berjumlah 25 orang, sampel dalam penelitian ini 4 orang dari penjual yang bertugas pada bagian penimbangan dan 7 orang dari pihak pembeli menggunakan teknik purposive sampling, sumber data primer yang didapatkan dari hasil wawancara yaitu responden dari informan penjual dan pembeli kelapa sawit. Data sekunder yang didapatkan dari pihak kantor PT. Teso Indah berupa file, document, dan data arsip administrasi penimbangan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun metode analisanya adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan jual beli kelapa sawit di PT. Teso Indah adanya hambatan pada proses penimbangan yaitu kekeliruan hasil para pekerja dalam melakukan administrasi timbangan TBS, kualitas bahan baku tidak sesuai kriteria, dan gangguan faktor alam seperti timbangan eror atau rusak secara mendadak, hujan, area yang kurang aman karena berada di lahan gambut dan berlumpur yang menghambat proses penimbangan. Kendala ini juga muncul karena faktor manusia (Man), kelalaian petugas timbangan yang tidak melakukan kalibrasi secara berkala pada sistem timbangan peron. Menurut penulis sistem penimbangan yang dilakukan penjual tidak sesuai dengan yang diajarkan syari’at Islam. Hal ini dibuktikan terdapatnya penipuan, kecurangan, ketidakjujuran, dan ketidakjelasan (gharar) dalam takaran dan penimbangan kelapa sawit terhadap pembeli. Hukum Islam melarang transaksi yang mengandung unsur penipuan, gharar, termasuk didalamnya kecurangan terhadap takaran dan timbangan. Praktek seperti ini mengakibatkan dampak yang sangat buruk yaitu timbulnya konflik, ketidakpercayaan pembeli terhadap penjual. Kata kunci: Jual beli, Peron sawit, Perspektif Fiqih Muamalah

Actions (login required)

View Item