Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

TARADUF DALAM AL-QUR’AN: MAKNA SAKHATA, GHAIZA DAN GHADABA

ARINA WILDAH SHOLEHAH, - (2024) TARADUF DALAM AL-QUR’AN: MAKNA SAKHATA, GHAIZA DAN GHADABA. Skripsi thesis, UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img] Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Dalam al-Qur'an, terdapat beragam kata-kata yang sebenarnya memiliki arti yang sama, dalam Bahasa Arab konsep ini disebut “taraduf” atau sinonimitas. Terkait taraduf ini banyak para ulama yang memperdebatkan keberadaan sinonim dalam al-Qur‟an, ada ulama yang menyetujui keberadaan sinonim (taraduf). Salah satunya makna yang sama yaitu dalam mengungkapkan makna marah, al-Qur‟an menggunakan beberapa kata diantaranya sakhata, ghaiza dan ghadaba. Secara harfiah tiga kata ini diartikan sebagai kermurkaan/marah dan ini dianggap sebagai taraduf. Meskipun taraduf tiga kata ini pasti memiliki perbedaan. Tujuan dari penelitan ini untuk mengetahui makna sakhata, ghaiza dan ghadaba, apakah ketiga kata tersebut memang betul sama atau memiliki perbedaan didalam penafsiran al-Qur‟an. Skripsi ini berjudul “TARADUF DALAM AL-QUR’AN: MAKNA KATA SAKHAT, GHAIZA DAN GHADABA”. Penelitian ini menggunakan jenis kepustakaan (library reserch). Sedangkan Teknik pemaparannya menggunakan metode maudhu‟i (tematik) dengan pendekatan deskriptif kualitatif analisis. Hasil penelitian: (1) makna kata sakhata adalah ketidakrelaan, tidak ridha, kebencian, kemarahan, atau membuatnya marah dan ia tidak merelakan dengan perlakuan tersebut. Makna ghaiza dapat diartikan sebagai kemarahan. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa ghaiza adalah amarah yang terpendam terhadap yang lemah, lebih kuat daripada marah, dan dianggap sebagai awal dari meluapnya kemarahan. Sedangkan ghadaba artinya merasa benci terhadap seseorang sehingga ingin menyakiti atau melukainya. (2) persamaan dan perbedaan yaitu pada lafadz sakhata, ghaiza dan ghadaba secara lahiriah samasama berarti murka/amarah. Namun, jika ditinjau dari segi objek kata ini memiliki perbedaan, kata sakhata mengacu pada bentuk kemurkaan Allah yang termanifestasi atas pelanggaran terhadap perintah-perintah-Nya. Ini sering dikaitkan dengan hukuman (azab). Kata ghaiza dapat dianggap sebagai bentuk kemarahan yang lebih intens, ini bisa merujuk pada amarah manusia, tetapi dalam konteks al-Qur'an, sering digunakan untuk menjelaskan amarahnya manusia disebabkan oleh dengki dan iri hati terhadap sesama manusia. Sementara ghadaba memiliki konotasi yang mirip dengan ghaiza, tetapi dalam beberapa konteks dapat merujuk pada amarah yang lebih berkelanjutan atau lebih berkepanjangan. Kata Kunci : Taraduf, al-Qur‟an, Sakhata, Ghaiza dan Ghadaba.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorDr.H. Agustiar, M.Ag, -2005087101agustiar_abbas@yahoo.com
Thesis advisorSujai Sarifandi, M.Ag, -2005037001asyuja@gmail.com
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 04 Apr 2024 06:48
Last Modified: 04 Apr 2024 06:48
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/78260

Actions (login required)

View Item View Item