Tiara Nurafifa Shafeena, - (2024) TINJAUAN YURIDIS EMPIRIS TERHADAP PEMENUHAN HAK ANAK AKIBAT PERCERAIAN MENURUT UNDANG UNDANG DAN HUKUM ISLAM (STUDI KASUS KELURAHAN DELIMA KECAMATAN BINAWIDYA KOTA PEKANBARU). Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.
|
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (7MB) | Preview |
|
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (856kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh dasarnya tanggung jawab pemeliharaan anak kepada orang tuanya setelah terjadinya perceraian. Pemenuhan hak anak akibat perceraian kota Pekanbaru terdapat kasus terjadinya ketidakperdulian terhadap hak hak anak pasca perceraian sehingga menyebabkan terjadinya keterlantaran terhadap hak anak tersebut. Penelitian ini melihat pada peraturan perundang-undangan hukum keluarga islam dan hukum islam tentang pemenuhan hak anak setelah perceraian. Fokus masalah yang diangkat dalam penelitian ini meliputi, bagaimana pemenuhan hak anak pasca perceraian di kelurahan Delima kecamatan Binawidya kota Pekanbaru, Apa saja faktor penghambat terjadinya pemenuhan hak anak pasca perceraian dilaksanakan di kelurahan Delima kecamatan Binawidya kota Pekanbaru, dan bagaimana pemenuhan hak anak pasca perceraian di kelurahan Delima kecamatan Binawidya kota Pekanbaru perspektif peraturan perundang undangan hukum keluarga islam di Indonesia. Subjek dalam penelitian ini adalah Orang Tua yang yang telah melakukan perceraian di kelurahan Delima kecamatan Binawidya, dengan itu informan dalam penelitian ini terdiri sebanyak 8 orang, dan penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan yuridis pada penelitian ini merupakan pelaksanaan Pemenuhan Hak Anak perspektif Undang Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, Undang Undang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, dan Kompilasi Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan Metode analisis data deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini terdapat tiga kesimpulan dalam upaya untuk melindungi hak anak berbeda pada setiap orang. Beberapa orang berjuang sendirian, yang mana ibu atau pemegang hak asuh anak berusaha memenuhi hak dan kewajiban anaknya sementara mantan suaminya lalai dan melepaskan tanggung jawabnya sebagai orang tua. faktor yang menghambat pemenuhan hak anak pasca perceraian yaitu faktor masyarakat, hukum, budaya, dan fasilitas. Sama halnya dengan penerapan hukum islam, meskipun prinsip-prinsipnya jelas mengatur hak-hak anak namun praktiknya belum sesuai. Khususnya dalam pemenuhan hak asuhan, perawatan, dan pemeliharaan setelah terjadinya perceraian, karena penelitian menunjukkan bahwa hanya ibu atau pemegang hak asuh anak yang memenuhi hak tersebut. Kata Kunci : Pemenuhan Hak Anak, Nafkah Anak, Pasca Perceraian
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) | ||||||||||||
Depositing User: | fasih - | ||||||||||||
Date Deposited: | 26 Mar 2024 05:53 | ||||||||||||
Last Modified: | 26 Mar 2024 05:53 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/78163 |
Actions (login required)
View Item |