ANNISA ULHIDAYAH, - (2024) ANALISIS PASAL 45 DAN 46 KOMPILASI HUKUM ISLAM MENGENAI SIGHAT TAKLIK TALAK SEBAGAI PERJANJIAN PERKAWINAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text SKRIPSI ANNISA ULHIDAYAH.pdf Download (5MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Annisa Ulhidayah, (2024) :Analisis Pasal 45 dan 46 Mengenai Sighat Taklik talak sebagai Perjanjian Perkawinan Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh sighat taklik talak sebagai perjanjian perkawinan yang termuat dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 45 dan 46 yang merupakan bukan perjanjian wajib yang diadakan tetapi sekali perjanjian itu diadakan tidak dapat dicabut kembali, sedangkan di dalam Undang-Undang Perkawinan tidak ada perjanjian dalam bentuk taklik talak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sighat taklik talak sebagai perjanjian perkawinan dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 45 dan 46, untuk mengetahui implikasi hukum jika suami melanggar isi taklik talak dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap sighat taklik talak sebagai perjanjian perkawinan dalam Kompilasi Hukum Islam. Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research) yang didasari oleh pendeketan kualitatif. Sumber yang dipakai meliputi sumber primer yaitu buku-buku fiqih keluarga yang berhubungan dengan penelitian ini, Al-Qur’an dan Hadis serta Kompilasi Hukum Islam, serta sumber lainnya yang berkaitan erat dengan bahan hukum primer, serta sumber sekunder seperti jurnal. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, kemudian membaca serta menelaah kemudian dianalisa. Pembahasan dan dianalisis menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini yaitu taklik talak itu merupakan suatu rangkaian pernyataan talak atau perjanjian yang diucapkan suami, di mana pernyataan tersebut digantungkan kepada suatu syarat yang pembuktiaanya dimungkinkan terjadi pada waktu yang akan datang yang diucapkan setelah proses ijab qabul dalam pernikahan dan suami selalu bersedia membacakan sighat taklik talak tersebut meskipun bukan suatu keharusan atau kewajiban akan tetapi dengan suami membacakan isi dari sighat taklik talak tersebut agar isteri terlindungi dari perbuatan yang dilakukan suami di kemudian hari, implikasi hukum jika suami melanggar taklik talak maka isteri dapat mengadukan hal tersebut ke Pengadilan Agama dan apabila Pengadilan Agama menerima gugatan tersebut maka talak nya akan jatuh, sehingga dalam hukum Islam taklik talak sebagai perjanjian diperbolehkan selama memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Kata Kunci :Taklik, Talak, Perjanjian, KHI

Actions (login required)

View Item